Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/11/2021, 20:41 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Alih-alih memberi perintah, cobalah untuk mengalihkan perhatian anak, misalnya dengan main petak umpet, atau mengajak anak membuat kue bersama.

Hindari mandi busa

Meski anak sangat menyukai mandi busa, sabun busa terkadang terlalu keras untuk kulit. Jadi, hindari sabun busa dan tetaplah pakai sabun yang lembut di kulit.

Jika anak protes, cobalah untuk memberikan mainan lain.

Lindungi kulit anak dari garukan

Menggaruk luka eksim yang gatal dapat melukai kulit dan bisa membuatnya terinfeksi. Untuk melindunginya, potonglah kuku anak tetap pendek.

Lalu, Dr. Anthony merekomendasikan untuk menutup area yang gatal dengan kain longgar untuk menghindari godaan untuk menggaruk.

Jangan terlalu menghindari makanan tertentu

Beberapa orang menganggap makanan tertentu seperti produk olahan susu, dapat memicu masalah kulit bagi anak mereka. Kendati demikian, bukan berarti kita harus menjauhinya seumur hidup.

Para ahli alergi meyakini bahwa jika kita menahan suatu makanan dari anak-anak yang sensitif, potensi untuk mengembangkan alergi justru semakin besar.

Namun jika mencurigai suatu makanan mampu memicu eksim, Dr. Anthony menyarankan untuk berdiskusi dengan dokter anak atau ahli alergi sebelum menghentikannya secara permanen dari diet anak.

Eksim umumnya bisa diatasi, tetapi lebih sulit untuk memperbaiki alergi parah di kemudian hari,” katanya.

Menangani eksim yang terinfeksi

Menurut Dr. Anthony, eksim yang terinfeksi harus ditangani oleh profesional. Lalu, hal pertama yang harus dilakukan adalah memahami tanda infeksi.

Misalnya, demam atau kedinginan, nyeri atau bengkak, kerak berwarna jerami, keputihan atau nanah, serta ruam kemerahan yang menyebar atau memburuk.

“Jika memiliki salah satu dari tanda di atas, jangan mengobatinya sendiri dan hubungi tenaga medis agar mendapat perawatan yang tepat,” ujar Dr. Anthony.

Baca juga: 6 Diet Terbaik bagi Penderita Eksim

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com