Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/11/2021, 13:50 WIB
Anya Dellanita,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Moms

KOMPAS.com – Saat ini tak sedikit anak-anak yang telah menjadi pengguna aktif media sosial, seperti Instagram.

Menurut NPR, rata-rata anak telah memiliki ponsel sejak berumur 11 tahun. Bahkan, penelitian tersebut mengungkapkan bahwa satu dari lima orang anak berusia delapan tahun memilikinya.

Karena itulah, penting bagi orang tua untuk menetapkan batasan umur atau penggunaan media sosial di ponsel mereka.

Instagram memang media sosial yang populer dikalangan anak dan remaja, terutama yang senang bergaya di depan kamera.

Tak hanya itu, media sosial ini juga menjadi platform untuk mendokumentasikan kehidupan mereka, melihat apa yang dilakukan teman-teman mereka, dan juga membuat koneksi baru.

Namun di balik berbagai hal positif yang datang dari Instagram, ada banyak tekanan sosial dan potensi bahaya dari media sosial. Belum lagi kemungkinan anak mengalami depresi karena bullying emosional di dunia maya.

Untuk itu, orangtua perlu memahami berbagai cara untuk membuat anak tetap aman di Instagram, seperti lima cara yang dilansir dari Moms, berikut ini.

Baca juga: Mengapa Instagram Berbahaya bagi Kesehatan Mental Remaja Perempuan

Tetapkan batasan umur

Anak-anak seharusnya tidak memiliki akun media sosial hingga umurnya mencapai setidaknya 13 tahun.

Kendati demikian, Instagram dan aplikasi media sosial lain tidak mengawasi usia anak, membuat banyak anak di bawah usia 13 tahun memiliki akun sendiri.

Artinya, hak orangtua untuk melarang atau mengizinkan anak-anak mereka memiliki Instagram. Namun di saat yang sama, itu juga berarti bahwa orang tua bertanggung jawab untuk memastikan bahwa konten yang dilihat anak harus sesuai dengan usianya.

Manfaatkan pengaturan privasi

Agar orang tak dikenal tak dapat melihat akun anak di Instagram, orangtua bisa menetapkan pengaturan privasi. Dengan melakukan ini, orangtua dapat memastikan bahwa siapa pun yang ingin mengikuti akun tersebut adalah seseorang yang dikenal anak.

Pada bulan Juli lalu, Instagram juga mengumumkan bahwa akun milik pengguna yang berusia di bawah 16 tahun, pengaturan pada akunnya akan dijadikan private (pribadi) secara otomatis.

Dengan demikian, untuk memungkinkan orang asing bisa mengikuti akun mereka, anak-anak harus mengubah pengaturan secara manual.

Baca juga: Alasan Anak Sebaiknya Tak Gunakan Media Sosial Sebelum 11 Tahun

Matikan pengaturan lokasi

Untuk menjaga agar anak tetap aman di Instagram, sebaiknya pengaturan lokasi harus dimatikan.

Meski anak harus mengenali semua orang yang mengikuti mereka di Instagram, tak berarti orang lain yang ditandai dalam foto memiliki pengikut yang sama.

Dengan demikian, menurut BloggingdotCom, agar orang asing tak mengetahui tempat hangout anak, orangtua perlu memberi instruksi agar anak tidak menyatakan lokasinya di semua unggahan mereka.

Terus awasi

Mengetahui apa yang ada dalam feed Instagram anak adalah hal paling penting untuk menjaga agar anak tetap aman. Karena itu, jika anak menolak untuk membiarkan orangtua mereka menjadi salah satu followers-nya atau tidak membiarkan orangtua bisa melihat apa saja yang ada di feed mereka, maka anak tak perlu memiliki Instagram.

Hanya karena orangtua memantau akun Instagram anak, bukan berarti tidak ada akun lain yang dipantau juga.

Baca juga: Kenali Tanda Remaja Putri Jadi Korban Bullying Emosional

Menurut Protect Young Eyes, banyak anak yang memiliki akun Instagram juga memiliki Finsta, atau akun Instagram palsu.

Biasanya, anak yang memiliki Finsta memiliki lebh banyak pengikut eksklusif dan menampilkan lebih banyak foto “asli” mereka di akun tersebut. Karena itu, orang tua perlu mengetahuinya agar Finsta anak tetap terpantau.

Komunikasi

Komunikasi adalah kunci untuk menjaga anak aman di Instagram. Sebab, saat anak merasa mereka dapat berdiskusi dengan orang tuanya, mereka akan lebih banyak membagikan kisahnya.

Ingat, lebih banyak berbagi, lebih mudah bagi orang tua untuk mengetahui apa yang terjadi di hidup anak.

Nah, salah satu cara untuk terbuka dengan anak adalah melalui feed media sosial, dengan berdiskusi mengenai foto yang dilihat orangtua.

Baca juga: 6 Cara Menghadapi Body Shaming di Media Sosial

Orangtua juga harus memahami cara menangani saat seseorang atau teman ingin berbagai foto dengan anak atau jika ada sesuatu yang membuat anak-anak merasa tidak nyaman, orang tua harus tahu bagaimana cara meresponsnya.

Intinya, semakin sering orang tua dan anak-anak berkomunikasi tentang potensi bahaya di Instagram, akan semakin mudah bagi anak untuk menghindarinya.

Tak hanya itu, alih-alih menempatkan diri mereka dalam situasi yang tidak aman, anak dapat menggunakan Instagram untuk tujuan yang baik, yaitu terhubung dengan teman dan mereka yang memiliki minat yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Moms
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com