Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Harus Menghindari Susu saat Diet? Ini Jawabannya

Kompas.com - 07/11/2021, 08:57 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Bagi mereka yang tengah berusaha menurunkan berat badan dengan serius, susu terkadang dianggap sebagai salah satu musuh utama.

Memang, susu itu menyehatkan. Namun, susu mengandung lemak, makronutrien yang berhubungan dengan penambahan berat badan, membuat banyak orang takut mengonsumsinya.

Tapi, apakah kita benar-benar perlu menghindarinya?

Untuk menjawabnya, kita harus memahami terlebih dahulu kandungan susu.

Susu rupanya mengandung lemak jenuh dan tinggi kalori, dua faktor yang tidak dapat diabaikan dalam hal penurunan berat badan.

Nah, 250 ml susu murni (1 cangkir) mengandung hampir 5 gram lemak dan 152 kalori. Karena itulah orang yang melakukan diet rendah kalori menghindari susu dan produk berbasis susu dalam diet mereka.

Lalu, apa kandungan susu di atas berpengaruh pada penambahan berat badan?

Jawabannya, tidak. Bahkan faktanya, susu dapat membantu penurunan berat badan.

Baca juga: Agar Tak Mudah Gemuk, Simak Tips Sehat Minum Susu

Susu merupakan minuman sehat dan sumber protein berkualitas tinggi, dan keduanya merupakan nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan dan pertumbuhan otot.

Tak hanya itu, susu juga mengandung cukup banyak nutrisi seperti seng, magnesium, kalsium, vitamin B12 dan vitamin D yang dapat membantu memperkuat tulang, meningkatkan kekebalan dan meningkatkan metabolisme.

Lalu, 250 ml susu mengandung 8 g protein dan 125 mg kalsium. Jadi, tidak ada salahnya mengonsumsi susu dalam jumlah terbatas setiap hari meskipun kita sedang melakukan diet.

Jika masih ragu, sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2004 menemukan bahwa orang yang mengikuti diet rendah kalori justru kehilangan lebih banyak berat badan ketika mereka mengonsumsi tiga porsi produk susu setiap hari dibanding mereka yang menghindarinya.

Beberapa penelitian lain juga menunjukkan bahwa orang yang mengkonsumsi produk susu dapat mengatur berat badan mereka dengan lebih baik setelah berhasil menurunkan berat badan dan cenderung memiliki lingkar pinggang yang lebih kecil.

Selain itu, mengonsumsi kalsium juga dapat mengurangi risiko obesitas, sindrom metabolik, diabetes tipe-2, dan bahkan penyakit kardiovaskular.

Baca juga: Haruskah Berhenti Minum Susu Saat Sedang Diet?

Intinya, kita tidak perlu mengurangi susu dan produk berbasis susu dari diet saat mencoba menurunkan berat badan.

Sebab, susu adalah bagian penting dari diet seimbang, dan secangkir atau 250 ml susu setiap hari dapat membantu kita tetap berenergi. Karena itu, jika senang mengonsumsi protein shake setelah berolahraga, tambahkan saja ke dalam susu.

Mereka yang perlu menghindari susu hanyakah mereka yang tidak toleran laktosa, yang bisa menggantinya dengan produk susu nabati, seperti susu kedelai dan kacang.

Meski begitu ingat, bahwa yang dimaksud susu di sini adalah susu tanpa tambahan pemanis, gula atau bahan lain yang justru membuatnya menjadi tidak sehat.

Baca juga: 7 Pilihan Susu Berdasarkan Manfaat Kesehatan, Apa Saja?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com