Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Blue Java, Pisang Biru yang Rasanya Mirip Es Krim Vanila

Kompas.com - 07/11/2021, 12:19 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Pisang merupakan salah satu buah yang paling umum di Indonesia.

Selain rasanya yang manis, buah yang identik dengan warna kuning ini disukai karena mudah ditanam.

Namun, dapatkah kamu membayangkan jika ada varietas pisang baru berwarna biru?

Ya, varietas pisang berwarna biru atau yang dinamai Blue Java memang ada. Blue Java umumnya tumbuh di kawasan Asia dan Fiji.

Bagi orang-orang tertentu yang sudah mengenali Blue Java, tentu tidaklah asing dengan varietas ini.

Namun, bagi sebagian orang -khususnya masyarakat Indonesia- yang terbiasa mengonsumsi pisang berwarna kuning, akan merasa takjub ketika melihat pisang berwarna biru.

Meski warnanya biru, ternyata Blue Java memiliki sejumlah keunggulan dan keunikan dibanding pisang pada umunnya.

Keunggulan itu terletak pada kemampuan Blue Java yang dapat hidup di daerah yang lembab dan cerah.

Yang lebih spesial lagi, Blue Java juga mampu bertahan hidup di kondisi dingin dan bisa ditemukan di ketinggian hingga 1.800 meter. Luar biasa, bukan?

Selain itu, varietas yang memiliki nama lain Musa acuminata × balbisiana 'Blue Java' ini memiliki cita rasa seperti vanila.

Sampai-sampai orang yang tinggal di Hawaii menyebut rasa Blue Java seperti es krim.

Baca juga: Mengenal Blue Java, Pisang Biru nan Lembut, Rasa Es Krim Vanila

Perubahan iklim

Pisang blue Java Pisang blue Java
Walau banyak disorot karena warnanya yang unik, keberadaan Blue Java setidaknya dapat menggugah kesadaran masyarakat dunia terhadap perubahan iklim yang esktrem.

Kita tahu bahwa saat ini bumi tengah menghadapi perubahan iklim yang disebabkan karena efek rumah kaca hasil dari gas emisi.

Sejumlah kawasan mengalami kenaikan suhu, perubahan cuaca yang ekstrem yang mengakibatkan bencana alam, hingga kenaikan tinggi permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub.

Beberapa hari yang lalu, kepala negara-kepala pemerintahan dari 80 negara di seluruh dunia menghadiri COP26, sebuah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang membahas perubahan iklim di Glasgow, Skotlandia.

Mereka duduk bersama untuk membahas upaya penyelamatan bumi dari perubahan iklim yang ekstrem dan penurunan suhu bumi.

Tidak hanya itu, 80 negara yang hadir dalam COP26 juga telah berkomitmen untuk mengurangi emisi metana hingga 30 persen pada tahun 2030 mendatang.

Dengan melihat kondisi bumi saat ini akibat efek perubahan iklim, Blue Java mungkin tak lama lagi akan tumbuh di belahan dunia lain.

Karena Blue Java dapat menahan dingin dari varietas pisang pada umumnya dan dapat menahan suhu rendah hingga -7°C, banyak orang lantas mencari bibit varietas ini.

Bibit Blue Java sudah terjual di internet melalui Amazon atau pusat taman online. Selain itu, di media sosial orang-orang juga memperbincangkan Blue Java dan warnanya yang menarik.

Selain Blue Java, ternyata juga ada varietas buah-buahan lain yang memiliki warna yang unik.

Diketahui, saat ini sudah ada varietas tomat biru yang dapat ditanam di kebun dengan kondisi cuaca lembab dan tidak melebihi 25 ° C.

Varietas tomat biru yang dikembangkan oleh sebuah lembaga penelitian Amerika di awal tahun 2000-an ini dinamai OSU Blue.

Selain itu, masih ada lagi buah varietas biru lainnya, seperti ada apel dan beri ungu yang merupakan tanaman anggur asli hutan Australia dan Tasmania.

Bunga tanaman berbentuk tabung, yang menghasilkan buah berwarna biru keunguan. Saat matang, teksturnya mengingatkan pada terong, sedangkan rasanya mendekati apel.

Vanilla juga hadir dalam varietas "biru", meskipun sebenarnya tidak berwarna biru. Sebaliknya, dinamai demikian karena orang-orang di Pulau Reunion mengatakan tanaman itu "biru" jika dalam keadaan sehat.

Jenis vanila ini, dari Pulau Reunion, merupakan objek dambaan banyak koki hebat dan harganya bisa mencapai sekitar S$1.800 per kilo atau Rp19 juta.

Menarik kan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com