Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/11/2021, 09:06 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Hipertiroidisme adalah suatu kondisi di mana lebih banyak hormon hadir dalam tubuh daripada yang dibutuhkan. Menurut Winston, hal ini dapat menyebabkan rasa lapar yang berlebihan.

Penyebab medis lainnya yang dapat menyebabkan rasa lapar adalah diabetes, infeksi parasit di saluran usus, dan hipoglikemia.

Sebagai catatan Groux, fluktuasi kadar gula darah adalah penyebab umum dari rasa lapar yang berlebihan atau terus-menerus.

"Ketika gula darah meningkat atau ada diabetes, nafsu makan cenderung meningkat, begitu juga rasa haus," tuturnya.

"Ini terjadi karena glukosa tidak dapat menembus sel dan tubuh membuangnya melalui urin. Ketika gula darah habis dan terjadi hipoglikemia, tubuh akan mendambakan makanan guna membantu mengatur kadar gula darah," lanjut dia.

Baca juga: Mengapa Terkadang Kita Lebih Sering Lapar dari Biasanya?

7. Hormon yang sedang tidak baik-baik saja

Setelah mengonsumsi alkohol secara berlebihan, kita mungkin ingin makan makanan yang mengandung karbohidrat. Ini adalah sinyal bahwa hormon kita rusak.

Seperti yang dijelaskan Groux, alkohol bisa menghambat produksi leptin atau hormon kenyang.

"Selain itu, konsumsi alkohol dapat mengurangi bagian otak yang bertanggung jawab untuk pengendalian diri, sehingga orang cenderung makan lebih banyak saat minum alkohol daripada saat tidak," katanya.

Di samping itu, saat kita mengalami stres, kita mungkin akan beralih ke makanan lain yang menenangkan untuk mengatasinya.

Ini adalah pertimbangan hormonal lain karena kortisol adalah hormon yang diproduksi di kelenjar adrenal yang meningkat dengan stres kronis.

"Kortisol dapat meningkatkan nafsu meningkatkan nafsu makan," ujar Groux.

Baca juga: Benarkah Minum Alkohol Picu Munculnya Rasa Lapar?

8. Mengalami gangguan makan

Dalam kasus ekstrem, gangguan makan seperti anoreksia, bulimia, atau kondisi dismorfia tubuh lainnya dapat menyebabkan pola lapar yang tidak normal.

"Mereka yang memiliki kondisi ini cenderung sangat membatasi kalori esensial dan nutrisi lainnya, sehingga menciptakan rasa lapar yang meningkat," terang Minchen.

Kemudian, rasa lapar mereka dapat bermanifestasi dalam pemecahan tugas-tugas penting dan jaringan dalam tubuh.

"Kerusakan kulit, rambut rontok, sembelit, detak jantung yang cepat, dan kelelahan adalah beberapa tanda awal kerusakan tubuh sebagai akibat dari kelaparan, serta pembatasan kronis," dia memperingatkan.

Baca juga: Makanan Manis Bisa Bikin Kita Lapar Terus Lho. Apa Sebabnya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com