3. Mengonsumsi makanan utuh
Makanan utuh mencakup segala sesuatu dalam bentuk alami tanpa jenis pemrosesan apa pun yang dilakukan.
Ini termasuk sayuran, buah-buahan, produk hewani non-olahan, biji-bijian, kacang-kacangan, dan polong-polongan.
"Mengonsumsi makanan utuh berarti kita tidak makan banyak makanan olahan, yang secara signifikan mengurangi jumlah produk akhir glikasi lanjut (AGEs), serta menurunkan konsumsi karbohidrat olahan penyebab inflamasi," kata Best.
Baca juga: Awas, Terlalu Banyak Konsumsi Makanan Olahan Bisa Sebabkan Kematian Dini
4. Mengikuti diet mediterania
Mengikuti diet mediterania dapat membantu memperlambat proses penuaan dengan mengintegrasikan lemak sehat dan menurunkan asupan makanan ultra-olahan.
"Meskipun diet mediterania berfokus terutama pada ikan dan makanan laut sebagai sumber protein, diet ini juga memungkinkan kita makan daging merah," tutur Best.
"Dan integrasinya dengan lemak sehat memberi kita lebih banyak asam lemak omega-3, yang secara alami anti-inflamasi dan membantu penuaan yang sehat," imbuh dia.
Seperti yang kita lihat, banyak dari kebiasaan makan ini berpusat pada penurunan asupan makanan inflamasi dan AGE yang berat seperti makanan olahan, serta karbohidrat olahan, dan menggantinya dengan makanan utuh dan sayuran.
Baca juga: Ini Deretan Dampak Negatif Kolesterol Tinggi di Usia 50 Tahun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.