Peningkatan produksi lendir setelah berhenti merokok adalah tanda positif bahwa sistem pernapasan sudah pulih.
Kerusakan sistem pernapasan juga bisa terjadi pada anak-anak yang orangtuanya merokok. Anak akan lebih rentan mengalami batuk, mengi, dan serangan asma daripada anak-anak yang orangtuanya tidak merokok.
Anak juga memiliki risiko pneumonia dan bronkitis yang lebih tinggi.
Baca juga: 9 Cara Menjaga Organ Pernapasan agar Tetap Sehat
Nikotin menyebabkan pembuluh darah mengencang, sehingga membatasi aliran darah.
Seiring waktu, penyempitan yang berkelanjutan dan kerusakan pembuluh darah dapat menyebabkan penyakit arteri perifer.
Bahaya merokok bagi kesehatan juga termasuk meningkatkan tekanan darah, melemahkan dinding pembuluh darah, dan meningkatkan pembekuan darah.
Semuanya dapat meningkatkan risiko stroke.
Perokok juga berisiko lebih tinggi mengalami penyakit jantung yang memburuk jika sudah menjalani operasi bypass jantung, serangan jantung, atau pemasangan stent di pembuluh darah.
Paparan asap rokok juga membawa risiko penyakit kardiovaskular bagi orang yang berada di sekitar perokok.
Baca juga: 10 Kebiasaan Sederhana untuk Menjaga Kesehatan Jantung
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.