KOMPAS.com - Bahaya merokok bagi kesehatan rasanya sudah jadi hal yang diketahui secara umum.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mencatat bahwa merokok dapat menyebabkan penyakit dan kecacatan, serta membahayakan hampir semua organ tubuh.
Di Amerika sendiri, lebih dari 16 juta orang hidup dengan penyakit yang disebabkan karena kebiasaan merokok. Untuk setiap orang yang meninggal karena merokok, setidaknya 30 orang hidup dengan penyakit serius yang berhubungan dengan rokok.
Secara umum, bahaya merokok termasuk menyebabkan kanker, penyakit jantung, stroke, penyakit paru-paru, diabetes, dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), yang meliputi emfisema dan bronkitis kronis.
Merokok juga meningkatkan risiko tuberkulosis, penyakit mata tertentu, dan masalah sistem kekebalan tubuh, termasuk rheumatoid arthritis.
Bahaya merokok juga tidak terbatas pada orang yang merokok saja. Mereka yang terpapar asap rokok atau secondhand smoker juga merasakan dampak buruknya.
Setiap tahunnya, paparan asap rokok berkontribusi terhadap sekitar 41.000 kematian pada orang dewasa yang tidak merokok dan 400 kematian pada bayi.
Efek negatif merokok memang tidak muncul secara tiba-tiba, namun kerusakannya bisa bertahan selama bertahun-tahun.
Kabar baiknya, berhenti merokok bisa menurunkan banyak risiko kesehatan yang menyertai kebiasaan buruk ini.
Berikut ulasan lebih lanjut mengenai bahaya merokok bagi kesehatan.
Baca juga: 6 Cara Membersihkan Paru-paru Setelah Berhenti Merokok
Berikut sejumlah bahaya merokok bagi kesehatan yang perlu diketahui dan menjadi alasan berhenti merokok mulai dari hari ini:
Nikotin adalah zat yang dapat mengubah suasana hati.
Nikotin mencapai otak hanya dalam hitungan detik dan membuat para perokok merasa lebih berenergi untuk sementara waktu.
Namun, ketika efeknya hilang, tubuh akan terasa lelah dan kita menginginkan lebih.
Nikotin dapat membentuk kebiasaan. Inilah yang menyebabkan banyak perokok sulit untuk berhenti.
Penarikan fisik dari nikotin dapat merusak fungsi kognitif dan membuat kita merasa cemas, jengkel, dan depresi. Penarikan nikotin juga dapat menyebabkan sakit kepala dan masalah tidur.
Baca juga: Waspadai, 7 Kebiasaan Buruk yang Merusak Fungsi Otak
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.