Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/11/2021, 19:16 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jerawat mungkin menjadi salah satu masalah umum yang kerap kali terjadi pada kulit kita. Namun, jerawat ternyata memiliki berbagai jenisnya.

Untuk memahami dan bisa merawat kulit berjerawat dengan tepat, kita perlu memahami berbagai jenis jerawat, serta penyebabnya terlebih dulu.

Dokter kulit dan pendiri Entière Dermatology, Melissa Kanchanapoomi Levin, MD memberikan penjelasannya.

Dia mengatakan, jerawat terjadi ketika ada kelainan pada folikel rambut (pori-pori) dan kelenjar sebaceous (kelenjar minyak) yang menempel pada pori-pori.

Dia mengungkapkan, jenis kulit yang rentan berjerawat memang memiliki lebih banyak sebum (minyak), yang menyebabkan sel-sel kulit mati tersumbat di pori-pori.

Baca juga: Berbagai Penyebab Munculnya Jerawat di Vagina, Bukan Hal Memalukan

"Campuran sel kulit mati dan sebum terperangkap di dalam pori-pori akan menciptakan lingkungan bebas oksigen," kata dia.

"Di mana, bakteri alami yang disebut P. Acnes yang berada di folikel rambut berkembang biak dengan sangat cepat, sehingga mengakibatkan peradangan dan timbulnya jerawat," sambung dia.

Sementara itu, dokter kulit, Deanne Mraz Robinson, MD menuturkan, peradangan jerawat ini ada bermacam-macam yakni papula, pustula, kista, dan nodul pada kulit.

Ada juga jerawat non-inflamasi yang dikenal sebagai komedo putih (whitehead) dan komedo hitam (blackhead).

Nah, untuk mengetahui jenis-jenis jerawat yang kita miliki dan cara mengobatinya, simak penjelasan-penjelasan berikut ini.

 

Komedo putih dan hitam

Cara menghilangkan komedo di hidung sangatlah bervariasi. Jadi, ketika menemukan komedo tumbuh permukaan kulit, jangan dulu khawatir.SHUTTERSTOCK/THAMKC Cara menghilangkan komedo di hidung sangatlah bervariasi. Jadi, ketika menemukan komedo tumbuh permukaan kulit, jangan dulu khawatir.
"Baik komedo putih dan hitam itu merupakan bentuk pori-pori yang tersumbat dan jenis jerawat non-inflamasi yang tidak menyebabkan pembengkakan," kata Dr. Robinson.

Perbedaan antara keduanya adalah apakah pori-pori terbuka atau tertutup.

"Komedo putih memiliki lapisan kulit tipis yang menutupi dan menyumbat permukaan pori-pori," jelas Dr Levin.

"Tapi karena minyak di pori-pori tidak terkena oksigen maka warnanya akan tetap putih atau kekuningan," lanjut dia.

Sedangkan komedo hitam adalah pori-pori tersumbat yang terbuka di permukaan, sehingga minyak dan sel-sel kulit mati di pori-pori terpapar udara.

Oksidasi yang terjadi saat terpapar memberinya warna hitam yang khas.

Untuk menghilangkan komedo putih dan komedo hitam, cobalah memasukkan asam salisilat ke dalam rutinitas perawatan kulit kita.

"Ini berfungsi untuk mengelupas kulit, mengangkat sel-sel kulit mati, dan menjaga pori-pori tetap terbuka dan bersih," jelas Dr Robinson.

Baca juga: 9 Cara Menghilangkan Komedo di Hidung, Bisa Coba di Rumah

Penting untuk dicatat bahwa komedo hitam biasanya merespons dengan cepat terhadap bahan kimia pengelupas seperti asam salisilat.

Namun, terkadang, komedo putih membutuhkan sedikit lebih banyak waktu dan kesabaran untuk dihilangkan.

Jadi, jika kita tidak melihat perubahan signifikan pada komedo putih setelah sekitar beberapa minggu, Dr Robinson merekomendasikan penggunaan retinol, yang juga membantu menghilangkan sel-sel kulit mati.

 

• Papula

Jerawat papula Jerawat papula
Papula biasanya muncul sebagai benjolan merah atau merah muda yang disebabkan oleh peradangan.

"Ketika pori-pori tersumbat oleh minyak, sel-sel kulit mati, dan bakteri, itu akan menyebabkan kemerahan dan pembengkakan," jelas Dr Robinson.

"Di permukaan kulit, kita akan melihat benjolan kecil berwarna merah yang sering kali keras dan nyeri saat disentuh," ujar dia.

Selain asam salisilat, benzoil peroksida dapat membantu mengurangi pembengkakan dan membunuh bakteri di dalam kulit.

"Benzoil peroksida bekerja dalam berbagai cara untuk melawan jerawat," kata Dr Levin.

"Ini bisa mengantarkan oksigen ke pori-pori, di mana P. acnes, bakteri yang secara alami berada di pori-pori hidup," tambah dia.

Baca juga: Cara Mengatasi Jerawat di Vagina

Dokter Levin juga menjelaskan, bakteri ini menyukai kondisi berminyak tanpa oksigen, jadi ketika benzoil peroksida memberikan oksigen, bakteri itu berhenti tumbuh dan berkembang biak.

American Academy of Dermatology (AAD) merekomendasikan penggunaan pencuci muka yang mengandung benzoil peroksida dua kali sehari untuk menghilangkan jerawat ini.

 

• Pustula

Jerawat pustula Jerawat pustula
"Lesi jerawat ini sangat mirip dengan papula, namun mengandung nanah, sehingga kita akan melihat pusat berwarna kuning di sekitar kepala lesi," ungkap Dr Robinson.

Ini adalah jerawat yang mungkin ingin kita pencet untuk mengeluarkan nanah, tetapi Dr Levin memperingatkan kita untuk tidak melakukannya.

"Tahan keinginan untuk memencetnya karena itu akan memperburuk dan menyebabkan hiperpigmentasi pasca-inflamasi yang membuat bekasnya bertahan selama berbulan-bulan," jelasnya.

Untuk perawatan pada jerawat pustula sebenarnya hampir sama dengan papula, tetapi dengan frekuensi yang lebih banyak.

Coba gunakan exfoliant kimia dan retinol sekali hingga dua kali seminggu ke dalam rutinitas perawatan kulit kita dan pastikan untuk bergantian perawatan keduanya agar tidak semakin memperparah kulit.

Baca juga: Masker Buatan Rumahan untuk Usir Komedo di Wajah Pria

Apabila kita tidak melihat hasil dari produk perawatan kulit topikal, kita juga dapat menjadwalkan janji temu dengan dokter kulit untuk mendapatkan perawatan terapi cahaya LED merah dan biru.

"Terapi ini memiliki manfaat anti-inflamasi dan anti-mikroba yang mampu mengurangi unsur bakteri dari jenis jerawat nanah," kata Dr Robinson.

 

• Nodul dan kista

Jerawat nodul Jerawat nodul
Menurut AAD, noda jerawat yang meradang ini menembus jauh ke dalam kulit dan sering menyebabkan jaringan parut permanen.

Jika perawatan untuk papula dan pustula tidak efektif, maka dokter kulit mungkin akan meresepkan obat oral untuk mengatasi jenis jerawat ini.

"Untuk kandidat yang tepat, saya akan meresepkan isotretinoin oral alias accutane," kata Dr Robinson.

"Meskipun obat ini kontroversial, obat ini memiliki manfaat besar untuk jenis jerawat yang dapat mengganggu pasien selama bertahun-tahun dan meninggalkan bekas luka," imbuh dia.

Dokter Levin pun mengatakan, beberapa perbaikan cepat untuk jenis jerawat ini dapat berupa suntikan kortikosteroid, yang mengurangi peradangan, ukuran, rasa sakit, dan ekstraksi akibat kista yang mengakar.

Selain perawatan ini, para dokter kulit juga merekomendasikan perubahan gaya hidup yang dapat membantu memperbaiki peradangan jerawat.

"Data dan penelitian saat ini menyatakan, diet yang memiliki indeks glikemik tinggi (meningkatkan kadar gula darah) dapat meningkatkan risiko jerawat bersama dengan produk susu karena hormon yang diberikan pada sapi," ungkap Dr Levin.

Baca juga: 6 Cara Menjaga Kulit Wajah Bebas Komedo

Di samping itu, mengelola stres juga penting karena ketika kita stres, kadar kortisol kita akan melonjak dan menyebabkan respons peradangan,m yang memicu peradangan jenis jerawat.

Sementara, perubahan gaya hidup mungkin bukan obat untuk semua, ada baiknya mencoba untuk melihat apakah ada manfaat atau perbaikan dengan jerawat.

Jika kita tidak melihat perbaikan apa pun pada jerawat, Dr Levin menyarankan agar kita sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.

"Menemui dokter kulit akan membantu dalam diagnosis yang tepat dari jenis jerawat serta gangguan kulit lainnya seperti rosacea atau dermatitis perioral yang mirip jerawat namun memerlukan perawatan yang berbeda," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com