KOMPAS.com - Banyak orang tentu menginginkan makanannya dapat bertahan lama.
Namun, pada faktanya, tidak semua makanan bisa disimpan untuk jangka waktu yang lama.
Walau memiliki masa kadaluwarsa atau sudah disimpan di kulkas, makanan akan tetap mengalami proses pertumbuhan mikroba pembusuk seperti jamur, ragi, jamur, maupun bakteri.
Makanan yang sudah muncul mikroba selanjutnya akan mengalami perubahan warna, tekstur, dan bau sehingga tidak layak dikonsumsi.
Saat mengetahui makanan sudah berjamur, beberapa orang memilih untuk membuangnya.
Mereka tidak mau repot-repot mengurusi makanan -termasuk bahan makanan- yang sudah berjamur.
Baca juga: Berapa Lama Makanan Sisa Bisa Disimpan? Begini Panduannya
Di lain pihak kebanyakan orang tidak ingin melihat makanannya terbuang secara percuma karena sudah berjamur.
Hal ini tentu menjadi dilema. Di satu sisi, makanan yang sudah berjamur tidak layak dikonsumsi. Namun, bila tidak dimakan maka terbuang sia-sia.
Lalu, bagaimana cara terbaik menangani dan mencegah makanan berjamur? Simak saran dari dokter dan ahli gizi yang berikut ini.
Sebelum mengetahui cara menangani dan mencegah makanan berjamur, kamu perlu mengetahui apa itu makanan berjamur.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, jamur pada makanan dapat muncul karena pertumbuhan mikroba.
Meski membuat tampilan dan rasa makanan menjadi tidak menggugah selera, pertumbuhan jamur adalah hal yang normal dan merupakan bagian dari siklus makanan.
Baca juga: Ketahui Suhu Kulkas yang Ideal untuk Menjaga Makanan Tetap Awet
Serena Poon, seorang koki selebritas dan ahli gizi menjelaskan, munculnya jamur merupakan proses alami dalam ekologi yang bisa mengubah makanan menjadi kompos.
"Ada spora jamur di mana-mana, termasuk di rumah Anda, dan ketika mereka masuk ke makanan, mereka mempercepat proses pembusukan," ujar Poon.
Pada makanan, jamur merupakan rantai pasokan yang bisa muncul saat panen, penyimpanan, hingga saat di dapur.