Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ke Mana Limbah Bekas Tes Usap Berakhir? Begini Prosesnya

Kompas.com - 08/11/2021, 20:40 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

James memastikan pihaknya sejak awal menyadari pentingnya pengelolaan limbah medis yang tepat dan sudah bekerja sama dengan lembaga yang bertanggung jawab atas pemusnahan sampah medis.

"Kami selalu bekerja sama dengan lembaga-lembaga yang sudah punya perizinan untuk pengambilan dan pemusnahan sampah medis," tambah James.

Diwawancarai terpisah, Dokter Patologi Klinik dr I Nyoman Gde Sudana SpPK menjelaskan, setiap laboratorium yang menyediakan layanan tes usap pada umumnya sudah menyediakan TPS untuk menampung limbah infeksius, sebelum kemudian diambil oleh pihak ketiga.

Menurutnya, saat ini sebagian besar penyedia layanan tes usap sudah memaruhi aturan yang ada karena adanya pengawasan setiap periode tertentu dari dinas terkait.

Setiap penyedia layanan yang tidak menepati aturan akan mendapatkan sanksi.

"Kepatuhan itulah yang memaksa untuk patuh terhadap tata kelola limbah," ucap Nyoman.

Ia melanjutkan, limbah tersebut juga memiliki nilai ekonomi. Maksudnya, pembuangan yang tidak tepat juga akan memengaruhi harga.

"Kalau salah membuang limbah biasa ke limbah medis, akan berpengaruh pada harga. Mereka pasti akan rugi. Misal ada tisu biasa masuk ke limbah infeksius. Itu kan timbangan, dia pasti akan kena sanksi."

"Atau limbah infeksius masuk ke limbah medis lain dia akan kena sanksi, akan membahayakan orang. Karena ada sistem sanksi itulah kita patuh terhadap tata kelola limbah di suatu tempat," ungkapnya.

Baca juga: Layanan Tes Covid-19 Bumame Farmasi Kini Hadir di Bali

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com