Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Pola Hidup Sehat Setelah Mengalami Serangan Jantung

Kompas.com - 09/11/2021, 10:17 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Serangan jantung adalah suatu keadaan darurat medis yang dapat memengaruhi seluruh hidup kita dan bisa berakibat fatal.

Tetapi, dengan menerapkan perubahan gaya hidup yang lebih sehat dan mengikuti panduan dokter, kita dapat memainkan peran besar dalam pemulihan, serta membantu mencegah terjadinya serangan jantung di masa depan.

Ahli jantung intervensi, Grant Reed, MD, mengatakan bahwa serangan jantung harus diperlakukan seperti pengalaman yang mengubah hidup.

Dan kita perlu mengambil peran aktif dalam kesehatan guna membantu pemulihan dari serangan jantung.

Menurut American Heart Association (AHA), 1 dari 5 orang yang mengalami serangan jantung biasanya akan dirawat kembali di rumah sakit untuk kedua kalinya dalam waktu lima tahun.

Namun, dengan perawatan diri yang tepat dan fokus pada kesehatan, kita dapat menurunkan risiko kambuh.

"Mengikuti pola makan dan gaya hidup yang sehat untuk jantung, minum obat sesuai resep, berhenti merokok, serta berpartisipasi dalam rehabilitasi jantung dapat memaksimalkan peluang kita untuk pemulihan setelah serangan jantung," jelasnya.

Baca juga: Ketahui 5 Tanda Serangan Jantung Ringan

Waktu pemulihan

Kebanyakan orang dapat kembali bekerja atau melanjutkan aktivitas antara dua minggu hingga tiga bulan setelah serangan jantung.

Tetapi, waktu pemulihan individu juga tergantung pada sejumlah faktor, termasuk:

• Seberapa dini serangan jantung yang terjadi dan penanganannya.

• Ukuran dan tingkat keparahan serangan jantung.

• Kesehatan dan kebiasaan kita sebelum serangan jantung.

• Perubahan gaya hidup yang kita lakukan setelah serangan jantung.

"Alasan paling umum untuk serangan jantung adalah penyumbatan arteri jantung secara tiba-tiba," ungkap Dr Reed.

"Efek serangan jantung umumnya tergantung pada seberapa besar pembuluh darah tersumbat dan untuk berapa lama," sambung dia.

Pasien yang dirawat dengan cepat dan tepat mungkin memiliki gejala yang lebih ringan dan konsekuensi jangka panjang lebih sedikit.

Itulah mengapa sangat penting untuk mengetahui tanda-tanda serangan jantung dan mencari pertolongan medis segera jika kita merasa mengalaminya.

Baca juga: 8 Cara untuk Meningkatkan Kesehatan Setelah Serangan Jantung

Mengubah pola hidup lebih sehat

Setelah meninggalkan rumah sakit, seseorang yang terkena serangan jantung biasanya disarankan mengikuti program rehabilitasi jantung yang dirancang untuk menjaga kesehatan jantung melalui manajemen berat badan, nutrisi, olahraga, dan pengurangan risiko lainnya.

"Studi menunjukkan bahwa pasien yang berpartisipasi dalam rehabilitasi jantung cenderung memiliki kualitas hidup yang lebih baik dan hidup lebih lama setelah mengalami serangan jantung," kata Dr Reed.

Rehabilitasi jantung, yang biasanya berlangsung selama 36 sesi merupakan program rawat jalan dari olahraga yang diawasi dan dipandu oleh ahli fisiologi olahraga.

Dalam rehabilitasi jantung, kita akan mempelajari berbagai kebiasaan dan pola hidup yang lebih menyehatkan jantung sebagai berikut ini.

1. Berolahraga teratur

Olahraga adalah elemen penting dari pemulihan serangan jantung dan menjalani kehidupan yang lebih sehat untuk jantung.

Dalam rehabilitasi jantung, kita akan dipantau untuk melihat gejala dan perubahan irama jantung selama latihan dan dilihat kemajuannya dari waktu ke waktu.

Pertama, kita akan menentukan kapasitas fungsional (kemampuan kita untuk melakukan aktivitas sehari-hari secara fisik), yang terganggu setelah serangan jantung.

"Kita akan diminta melakukan treadmill, sehingga ahli medis dapat melihat kapasitas fungsional dan kemudian kita akan mencoba meningkatkan jumlah itu sekitar 20 persen," jelas ahli jantung intervensi, Leslie Cho, MD. 

"Pada akhir rehabilitasi jantung, kita perlu berolahraga hampir setiap hari dalam seminggu selama setidaknya 30 menit sehari," lanjut dia.

Baca juga: Waspadai, 5 Faktor Pemicu Serangan Jantung yang Jarang Disadari

2. Mengonsumsi makanan yang menyehatkan jantung

"Perubahan pola makan untuk meminimalkan lemak jenuh dan kolesterol, serta mengurangi asupan garam sangat penting," terang Dr Reed.

Diet mediterania, misalnya, dianggap sebagai salah satu pola makan paling sehat untuk jantung karena mempromosikan:

• Makan yang lebih banyak buah-buahan, sayuran, biji-bijian, minyak zaitun, dan kacang-kacangan.

• Memasukkan beberapa ikan dan unggas sambil membatasi daging merah dan olahan.

• Mengurangi pengonsumsian susu dan gula.

3. Menurunkan tekanan darah

Tekanan darah tinggi kronis secara langsung terkait dengan penyakit kardiovaskular.

Tetapi, penurunan berat badan, olahraga, penurunan asupan garam, dan obat resep semuanya dapat membantu menurunkan tekanan darah kita.

"Mencapai tekanan darah ke target kurang dari 130/80 mmHg dapat membantu mengurangi stres pada jantung dan risiko serangan jantung maupun stroke di masa depan," ungkap Dr Reed.

4. Menjaga berat badan yang sehat

Mengonsumsi makanan yang sehat dan berolahraga lebih banyak dapat membantu kita menurunkan berat badan untuk jantung yang lebih sehat.

"Penurunan berat badan ke target BMI di bawah 25 kg/m2 juga dapat mengurangi risiko kejadian kardiovaskular dan meningkatkan kualitas hidup," ujar Dr Reed.

Baca juga: Jangan Takut Berolahraga Setelah Mengalami Serangan Jantung

5. Berfokus pada kesehatan mental

Dokter Cho mengatakan bahwa orang-orang cenderung meremehkan trauma mental yang disebabkan oleh serangan jantung.

"Padahal, serangan jantung dapat memengaruhi kondisi mental pasien dan keluarga mereka," terangnya.

Sebuah studi menunjukkan bahwa orang yang memiliki penyakit jantung lebih mungkin mengembangkan depresi daripada mereka yang tidak.

Artinya, sangat penting untuk melindungi kesehatan mental kita setelah serangan jantung.

Jadi, jangan abaikan perubahan suasana hati kita dan waspadai gejala depresi seperti kesedihan, kelelahan, dan hilangnya minat atau kesenangan dalam aktivitas.

Jika kita mulai mengalami perasaan ini, hubungi penyedia layanan kesehatan atau dokter untuk mendiskusikannya.

6. Kelola stres

Rehabilitasi jantung juga akan mengajarkan kita teknik pengurangan stres untuk mencoba meningkatkan kesehatan mental dan emosional yang dapat mengurangi kemungkinan serangan jantung di masa depan.

"Kita akan mempelajari teknik modifikasi perilaku, termasuk cara bernapas dan cara mengelola stres maupun kemarahan kita," kata Dr Cho.

"Itulah salah satu alasan mengapa penelitian demi penelitian menunjukkan bahwa orang yang menjalani rehabilitasi jantung hidup lebih lama setelah serangan jantung daripada orang yang tidak melakukan rehabilitasi jantung," lanjut dia.

7. Berhenti merokok

Sangat penting untuk berhenti merokok setelah kita mengalami serangan jantung.

Cari bantuan dari penyedia layanan kesehatan jika kita memerlukan bantuan untuk menghentikan kebiasaan itu.

Orang yang merokok, empat kali lebih mungkin meninggal karena penyakit jantung daripada non-perokok.

Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa perokok yang melanjutkan kebiasaan itu setelah serangan jantung tiga kali lebih mungkin meninggal daripada mereka yang memilih untuk berhenti.

Baca juga: Stres Picu Risiko Hipertensi, Serangan Jantung, dan Stroke, Benarkah?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com