Hal ini tidak hanya menimbulkan bau tidak sedap, tetapi juga berbahaya bagi kesehatan pemilik rumah.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, kotoran rakun mengandung telur cacing gelang yang menimbulkan risiko bagi pemilik rumah.
Lesh menyarankan pemilik rumah untuk memanggil petugas pengendalian hama untuk menyingkirkan hewan pengerat yang ada di rumah.
Namun, jika bau ini muncul karena anjing peliharaanmu, tentu cara untuk menghilangkan baunya jauh lebih mudah.
Baca juga: Simak, Panduan Memandikan Anjing yang Tepat
Bau asap rokok lama yang tertinggal, seperti di kamar hotel atau tempat peristirahatan yang sebelumnya ditempati oleh perokok, dapat menjadi masalah.
“Dengan asap rokok, partikel yang terkait dengan pembakaran tembakau telah mengendap di permukaan, termasuk meja, meja, dan seprai, dan setidaknya ada 11 karsinogen yang terkait dengan beberapa debu itu,” kata Dyjack.
8. Bau amonia
Bau ini sering disebut orang mirip bau kencing dari kucing. Bila kamu tidak membersihkan rumah dengan bahan mengandung amonia atau memiliki kucing, bau ini tidak boleh kamu abaikan.
Bahkan jika kamu membersihkan dengan amonia atau menggunakan pendingin berbasis amonia, ini bisa berbahaya.
Bau amonia bisa saja muncul karena faktor lain seperi hewan yang mati di dinding atau jamur.
Baca juga: Tips Membersihkan Rumah dengan Hewan Peliharaan di Dalamnya
Pernahkah kamu mencium bau yang dihasilkan karena pengecatan dinding rumah?
Kalau pernah, sebaiknya kamu harus berhati-hati. Sebab, bau cat rumah yang berbau "segar" mengandung senyawa organik volatil (VOC).
Menurut Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serika AS, senyawa ini dapat menyebabkan iritasi tenggorokan, sakit kepala, hingga kerusakan sistem saraf pusat dan kanker.
Untuk mengatasi bau ini, Dyjack menyarankan pemilik rumah membeli cat yang rendah atau tanpa VOC dan beri ventilasi selama dan setelah pengecatan.
Setiap pemilik rumah tentu tidak ingin rumahnya berbau seperti "ruang ganti" karena keringat.
Jika di rumah bau ini muncul, mungkin ada masalah dengan sistem ventilasi, pemanasan, dan AC.
Khusus di wilayah yang mengalami musim gugur dan musim semi selama berbulan-bulan, tentu suhu akan berubah dan terjadi kondensasi yang membuat bakteri bisa tumbuh.
Baca juga: 6 Trik Menghilangkan Bau Tidak Sedap di Rumah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.