Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Obesitas Jadi Pemicu Diabetes, Ini Penjelasannya...

Kompas.com - 09/11/2021, 13:12 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Tetapi, ketika kita menderita diabetes, sel-sel tubuh kita akan menolak membiarkan insulin memindahkan glukosa ke dalamnya.

Lebih buruk lagi, area hati yang kelebihan glukosa biasanya disimpan diisi dengan lemak.

"Ini seperti mencoba memasukkan makanan ke dalam kulkas yang sudah dikemas. Tidak ada ruang untuk hal lain," ungap Waddadar.

"Tanpa tempat untuk disimpan, glukosa tetap berada dalam aliran darah, sehingga pankreas kita menciptakan lebih banyak insulin yang mencoba menyelesaikan tugas memindahkan glukosa dari darah," sambung dia.

Alhasil, hal tersebut mendorong perlawanan yang diciptakan oleh lemak.

Kemudian, pankreas kita terlalu banyak bekerja dan menjadi aus, serta mulai memproduksi lebih sedikit insulin.

"Diabetes pun berkembang dan kemudian dengan cepat memburuk jika resistensi lemak tetap ada," ungkapnya.

Faktor-faktor lain yang berperan

Jika kita memiliki obesitas, kita akan enam kali lebih mungkin terkena diabetes tipe 2 daripada mereka yang memiliki berat badan yang sehat.

Namun, tidak semua orang dengan obesitas otomatis terkena diabetes.

Baca juga: Kebiasaan Sehari-hari yang Picu Diabetes

Faktor-faktor lain juga mungkin berperan, termasuk sejarah keluarga, pola makan, olahraga, stres, dan kesehatan pencernaan.

"Mungkin beberapa orang dengan obesitas dapat memproduksi lebih banyak insulin tanpa membebani pankreas," kata Dr Waddadar.

"Lainnya mungkin terbatas dalam produksi insulin, sehingga lebih mungkin bahwa obesitas akan menyebabkan diabetes," lanjut dia.

Efek penurunan berat badan pada diabetes

Karena kelebihan lemak memperburuk diabetes, menurunkan berat badan dapat sangat memperbaiki kondisi ini.

"Ketika kita menderita diabetes, kita mungkin mulai dengan satu obat untuk membuat pankreas memproduksi insulin yang cukup, lalu lebih lanjut memerlukan dua atau lebih obat anti-diabetes," kata dia.

"Tetapi, jika kita menurunkan berat badan, kita mungkin baik-baik saja hanya dengan satu obat atau bahkan tidak minum obat sama sekali," ujar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com