Pada akhirnya, keduanya akan merasa saling mencintai dan dihormati.
Saat pasangan bertengkar dan saling menghakimi satu sama lain, jarak pun semakin jauh dan, bukan semakin dekat dan rentan.
Baca juga: 7 Tanda Awal Sebuah Hubungan Tak Bakal Langgeng
Jadi, dibanding menghakimi pasangan atas tindakannya, lebih baik berterima kasih jika pasangan melakukan sesuatu yang baik.
Misalnya, ketika dia membantu mengerjakan pekerjaan kecil di rumah atau pulang larut malam setelah bekerja demi mencari nafkah.
“Inilah inti dari Radical Acceptance (Penerimaan Radikal). Ini adalah praktik yang kuat, indah, transformatif dan menekankan pada praktik."
"Kuncinya adalah berkomitmen pada niat ini dan selalu sadar saat mulai menghakimi, dan menegur diri sendiri saat melakukannya.”
Demikian ujar Miller yang menggunakan radical acceptance pada suami dan orang terdekat di hidupnya.
Cara terbaik untuk menghentikan argumen adalah dengan menempatkan diri di posisi pasangan.
Lalu, memikirkan bagaimana kita ingin diperlakukan oleh pasangan selama pertengakaran terjadi.
Melakukannya bisa membantu kita mengembangkan sebuah teknik manajemen yang disebut sebagai keterusterangan radikal.
Baca juga: 6 Kebiasaan untuk Mengasah Rasa Empati, Mau Coba?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.