Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Anggap Remeh, Inilah Tanda Rumah Tidak Sehat

Kompas.com - 09/11/2021, 15:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber rd.com

KOMPAS.com - Kebersihan merupakan hal terpenting bagi sebuah rumah. Desain yang menarik dan furnitur yang mahal pun tak akan ada nilainya jika aspek kebersihan tak diperhatikan. 

Walau rumah sudah dibersihkan dan dirawat setiap hari, nyatanya masih ada saja bagian-bagian rumah yang terlewatkan. Biasnaya karena ruangan itu jarang disentuh atau dipakai.

Tanda-tanda rumah tidak sehat

Walau terlihat sepele, namun kamu tidak boleh mengabaikan kondisi tidak sehat pada rumah dalam jangka waktu yang lama karena bisa membuat rumah tidak sehat. Simak tanda-tandanya berikut ini.

Baca juga: 6 Hal di Halaman yang Undang TIkus Masuk ke Rumah

1. Rumah terlalu lembap

Menurut expertmoldtest.com, kelembapan di dalam rumah adalah hal yang lumrah. Namun, aktivitas mandi, memasak, dan bernapas bisa meningkatkan kelembapan.

Hal ini tentu harus diwaspadai sebab jamur suka lingkungan yang lembab.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS memeringatkan jamur dapat menyebabkan hidung tersumbat, iritasi tenggorokan, batuk atau mengi, iritasi mata, bahkan iritasi kulit.

2. Menyedot debu tanpa filter HEPA

Penelitian dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) mengungkapkan bahwa polusi udara menyebabkan sekitar 200.000 kematian dini per tahun di AS dan memperburuk asma dan alergi.

Hal inilah yang patut kamu perhatikan. Sebaiknya, belilah filter HEPA untuk mencegah partikel kecil debu tertiup kembali ke dalam rumah.

Selain itu, idealnya menggunakan vacuum cleaner saat membersihkan karpet dan lantai, agar debu tidak menyebar ke mana-mana.

Baca juga: Tips Membersihkan Rumah dengan Hewan Peliharaan di Dalamnya

3. Lupa mengganti filter HEPA

Walau filter HEPA bisa menjadi solusi untuk mengurangi debu dalam rumah, jika kita tidak membersihkannya akan menimbulkan dampak bagi kesehatan.

Ilustrasi HEPA filter atau filter HEPA pada vacuum cleaner.SHUTTERSTOCK/QUALITY STOCK ARTS Ilustrasi HEPA filter atau filter HEPA pada vacuum cleaner.

Pastikan filter HEPA diganti setiap enam bulan atau saat tanda-tanda keausan sudah muncul.

Dengan mengganti filter HEPA, tentunya alat penyaring udara bisa berfungsi secara efektif, sekaligus unthk menjaga umur mesin.

4. Ventilasi dan saluran udara tidak dibersihkan

Ventilasi adalah bagian yang tidak boleh lupa untuk dibersihkan sebab area ini menampung banyak debu dari udara.

Ketika kita menyalakan pemanas atau AC, semua partikel debu tersebut masuk kembali ke dalam rumah.

Baca juga: 6 Tips Atasi Lembap di Kamar Mandi Minim Ventilasi

5. Ventilasi kamar mandi kurang baik

Karena kamar mandi merupakan ruangan di dalam rumah yang selalu basah dan lembap, kamar mandi harus tetap dijaga sirkulasi dan ventilasinya.

Selain itu, kamar mandi yang sangat lembap dapat menjadi tempat bagi jamur untuk tumbuh dan berkembang biak.

6. Menggunakan alat pembersih rumah yang salah

Kesadaran orang untuk membersihkan rumahnya semakin meningkat selama pandemi Covid-19.

Perlu diingat pemilihan alat kebersihan yang tepat sangat penting. Tidak hanya melindungi dari virus tetapi juga melindungi pemilik rumah dari paparan bahan kimia.

Di sisi lain, bahan kimia rumah tangga yang umum, seperti produk sabun mandi, sabun cuci piring, pemutih bisa merusak saluran udara dan paru-paru. Jadi, pilihlah produk yang sudah teruji keamanannya dan bijaklah menggunakannya.

Baca juga: Waspada, Ini Kesalahan dalam Penggunaan Produk Pembersih Rumah

7. Tidak membersihkan debu dengan benar

Menyedot debu seminggu sekali dan membersihkan meja tidak berarti debu bisa hilang begitu saja. Ini hanya membuat debu berkurang di dalam rumah dan masih akan bertambah setiap hari.

American College of Allergy, Asthma, and Immunology menyarankan saat membersihkan debu, pemilik rumah menggunakan kain basah daripada kemoceng atau kain kering.

Sebab, jika debu menyebar bisa menimbulkan alergi. Pastikan juga kamu membersihkan debu dari permukaan benda dari arah atas ke bawah memakai lap lembab.

8. Mengabaikan selokan dan talang air

Talang air atau selokan yang berada di luar rumah harus dibersihkan dengan baik. Jika talang air mengalami kebocoran, memungkinkan air meresap ke dinding rumah dan bagian lain.

Jika selokan rumahmu tidak tertutup, pastikan kamu membersihkannya secara teratur dari sampah dan kotoran.

Baca juga: Cara Mudah Hilangkan Bau Mengganggu dari Saluran Air

9. Kamar tidur pengap

Walau tidak perlu setiap hari, jadwalkan pembersihan mendalam pada rumah sehingga bagian yang sulit terjangkau juga ikut bersih. Misalnya saja kolong tempat tidur atau bagian atas lemari yang menyimpan debu.  Selain itu, kamu bisa mengubah posisi tempat tidur setiap beberapa bulan.

Ilustrasi membersihkan dapur, mengepel lantai dapur.SHUTTERSTOCK/ANDREY_POPOV Ilustrasi membersihkan dapur, mengepel lantai dapur.

10. Memakai sepatu di dalam rumah

Para peneliti dari University of Arizona menemukan bahwa sepatu dapat membawa lebih dari 400.000 bakteri per sepatu, termasuk bakteri E. coli.

Jika bakteri ini menyebar di dalam rumah, dikhawatirkan dapat menyebabkan gangguan pencernaan bagi pemilik rumah.

 

11. Punya terlalu banyak barang

Tanpa disadari bantal, buku meja kopi, dan pernak-pernik lain di dalam rumah dapat mengumpulkan debu, bulu, dan serbuk sari.

Debu yang melekat di benda-benda itu bisa memengaruhi kualitas udara di dalam rumah.

Hal ini sebenarnya bisa diatasi dengan pembersihan secara rutin. Namun, kamu bisa mempertimbangkan cara lain dengan mengurangi perabotan atau barang-barang di rumah.

Baca juga: Perubahan Pola Pikir agar Tak Gampang Menumpuk Barang

12. Membiarkan hewan peliharaan tidur di kasur

Banyak pemilik rumah yang memiliki hewan peliharaan, membiarkan hewan peliharaan mereka tidur di kasur.

Hal ini tentu bukanlah keputusan yang tepat, kecuali pemilik hewan peliharaan membersihkan anjing, kucing atau hewan lainnya secara rutin.

Sebab, hewan peliharaan bisa membawa kotoran dan bakteri, misalnya saat berjalan-jalan di luar rumah. Bulu hewan juga dapat memicu alergi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber rd.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com