Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Terlambat, Waspadai 11 Tanda Obesitas Berikut

Kompas.com - 09/11/2021, 19:14 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Tanda obesitas paling mudah dikenali melalui angka Indeks Massa Tubuh (BMI) yang masuk kategori obesitas atau di atas 30.

Obesitas adalah kondisi kesehatan kompleks, di mana penderitanya memiliki jumlah lemak tubuh yang berlebihan.

Mengutip situs Kementerian Kesehatan, berdasarkan pemantauan Status Gizi (PSG) Kementerian Kesehatan, terdapat sekitar 25,8 persen penduduk dewasa yang masuk kategori obesitas pada 2017. Jumlah itu melonjak dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 10,6 persen.

Menurut Mayo Clinic, obesitas bukan hanya masalah penampilan, melainkan masalah medis yang dapat meningkatkan risiko sejumlah penyakit, seperti penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, dan jenis kanker tertentu.

Mengenali tanda obesitas sejak awal akan sangat membantu menemukan solusinya sehingga kita lebih mungkin terhindar dari ancaman penyakit di masa depan.

Baca juga: 3 Cara Menerapkan Defisit Kalori untuk Menurunkan Berat Badan

Penyebab obesitas

Mengenali tanda obesitas sejak awal akan sangat membantu menemukan solusinya sehingga kita lebih mungkin terhindar dari ancaman penyakit di masa depan.PEXELS/ANDRES AYRTON Mengenali tanda obesitas sejak awal akan sangat membantu menemukan solusinya sehingga kita lebih mungkin terhindar dari ancaman penyakit di masa depan.
National Health Service (NHS) menjelaskan dalam laman resminya bahwa penyebab obesitas umumnya karena mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang dibakar oleh tubuh lewat aktivitas fisik, terutama kalori yang bersumber dari makanan tinggi lemak dan makanan manis.

Kelebihan kalori tersebut kemudian akan disimpan oleh tubuh sebagai lemak.

Saat ini obesitas menjadi masalah yang semakin umum. Sebab, banyak orang dengan kehidupan modern mengonsunsi banyak makanan murah berkalori tinggi dalam jumlah berlebihan dan menghabiskan banyak waktu duduk di meja, di sofa atau di mobil.

Penyebab obesitas juga bisa karena faktor selain gaya hidup, seperti memiliki kelenjar tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme). Meskipun, kondisi ini biasanya tidak menyebabkan masalah berat badan jika dikontrol secara efektif dengan obat-obatan.

Selain itu, faktor genetik juga bisa menjadi penyebab obesitas dan memengaruhi jumlah lemak tubuh yang disimpan seseorang di tubuhnya.

Genetik juga berperan terhadap kemampuan tubuh seseorang mengubah makanan menjadi energi, bagaimana tubuh meregulasi napsu makan, dan bagaimana tubuh membakar kalori selama berolahraga.

Obesitas cenderung menurun di keluarga. Tidak hanya karena faktor genetik, tetapi anggota keluarga biasanya memiliki kebiasaan makan dan aktivitas fisik yang sama.

Baca juga: 5 Alasan Minum Air Putih Dapat Menurunkan Berat Badan

Tanda obesitas

Tanda obesitas paling mudah dikenali dengan mencari tahu apakah BMI kita masih di kisaran sehat atau tidak.PIXABAY/BRU-NO Tanda obesitas paling mudah dikenali dengan mencari tahu apakah BMI kita masih di kisaran sehat atau tidak.
Tanda obesitas paling mudah dikenali dengan mencari tahu apakah BMI kita masih di kisaran sehat atau tidak.

BMI adalah ukuran untuk mengetahui apakah kita memiliki berat badan yang sehat untuk tinggi badan kita.

Bagi kebanyakan orang dewasa, BMI sehat berkisar 18,5 hingga 24,9, sementara BMI 25-29,9 artinya kelebihan berat badan, BMI di atas 30-39,9 dikategorikan obesitas, dan BMI di atas 40 artinya tingkat obesitas sangat parah.

Namun, angka BMI tidak digunakan untuk mendiagnosis obesitas karena orang dengan banyak massa otot bisa saja memiliki BMI tinggi tanpa memiliki banyak lemak.

Selain BMI, ada beberapa cara menghitung berat badan ideal yang dapat digunakan, seperti dipaparkan dalam ulasan di tautan ini.

Salah satu cara mengetahui ukuran tubuh ideal adalah dengan mengukur lingkar pinggang.

Umumnya, pria dengan ukuran pinggang 94 cm atau lebih dan wanita dengan ukuran pinggang 80 cm atau lebih cenderung mengalami masalah kesehatan terkait obesitas.

Lebih lanjut, menurut Verywell Health, berikut tanda obesitas yang dapat dikenali:

  • Akumulasi lemak tubuh berlebuh, terutama di sekitar pinggang.
  • Kesulitan bernapas.
  • Keringat berlebih.
  • Mendengkur.
  • Kesulitan tidur.
  • Masalah kulit, seperti kelembapan terakumulasi di lipatan kulit.
  • Ketidakmampuan dalam melakukan aktivitas fisik sederhana yang sebelumnya sangat mudah dilakukan.
  • Mudah lelah, berkisar dari ringan hingga ekstrem.
  • Nyeri, umumnya pada punggung dan sendi.
  • Dampak psikologis, seperti kurang percaya diri, depresi, malu, dan melakukan isolasi sosial.

Sementara tanda obesitas pada anak meliputi:

  • Gangguan makan.
  • Deposit jaringan lemak, mungkin terlihat di area payudara.
  • Munculnya stretch mark di pinggul dan punggung.
  • Acanthosis nigricans atau kulit beludru gelap di sekitar leher dan area lainnya.
  • Sesak napas ketika melakukn aktivitas fisik.
  • Sleep apnea.
  • Sembelit.
  • Refluks asam lambung.
  • Harga diri yang buruk.
  • Pubertas dini pada anak perempuan atau pubertas tertunda pada anak laki-laki.
  • Masalah ortopedi, seperti kaki rata atau dislokasi pinggul.

Penyakit yang nenyertai obesitas sering kali menyebabkan cacat jangka panjang yang serius atau bahkan dapat menyebabkan kematian. Selain itu, orang dengan obesitas diketahui mengalami masa hidup yang lebih pendek.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa obesitas dapat dicegah. Namun, penting untuk mengidentifikasinya sejak dini sebelum terlambat.

Baca juga: Banyak Orangtua Tak Sadar Anaknya Obesitas, kok Bisa?

Cara mengatasi obesitas

Jika tanda obesitas masih terlihat meski sudah melakukan perubahan gaya hidup, penting untuk menghubungi dokter dan mengonsultasikan perawatan yang tepat untuk mengatasi masalah obesitas.PEXELS/ANDRES AYRTON Jika tanda obesitas masih terlihat meski sudah melakukan perubahan gaya hidup, penting untuk menghubungi dokter dan mengonsultasikan perawatan yang tepat untuk mengatasi masalah obesitas.
Tak ada jalan pintas yang dapat dilakukan sebagai cara mengatasi obesitas. Sebab, program penurunan berat badan bisa memakan waktu dan memerlukan komitmen.

Cara mengatasi obesitas yang terbaik adalah mengurangi asupan kalori dan berolahraga secara rutin.

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi obesitas, antara lain:

  • Menerapkan pola makan sehat dan seimbang, seperti direkomendasikan oleh para ahli medis.
  • Meningkatkan aktivitas fisik, seperti jalan cepat, jogging, berenang, atau tenis selama 150-300 menit (2,5-5 jam) per minggu.
  • Makan perlahan dan menghindari makan berlebih.
  • Mendapatkan dukungan secara psikologis dari profesional medis untuk membantu mengelola kembali mindset tentang makanan.

Jika tanda obesitas masih terlihat meski sudah melakukan perubahan gaya hidup, penting untuk menghubungi dokter dan mengonsultasikan perawatan yang tepat untuk mengatasi masalah obesitas.

Pada beberapa kasus, prosedur bedah mungkin diperlukan.

Baca juga: 9 Pilihan Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com