Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perluas Cakupan, Pemerintah Siapkan Vaksinasi Covid-19 "Door to Door"

Kompas.com - 10/11/2021, 08:33 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com – Untuk melindungi masyarakat dari risiko penularan Covid-19, pemerintah terus mendorong percepatan vaksinasi Covid-19. Salah satunya dengan cara melakukan vaksinasi door to door (dari pintu ke pintu).

Dari data Kementerian Kesehatan per 9 November 2021, terdapat 126,8 juta penduduk yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis pertama.

Sementara itu, 80,4 juta orang telah menerima vaksinasi dosis lengkap sampai dosis kedua. Jumlah ini mencakup 38,6 persen dari total sasaran vaksinasi yang harus dicapai, yakni 208,2 juta penduduk.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementrian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, masih ada tantangan dalam hal distribusi vaksin ke daerah, baik terkait transportasi dari pusat ke provinsi hingga kabupaten/kota, atau jarak dari tempat tinggal penduduk ke fasilitas kesehatan terdekat.

Baca juga: Jangkau Warga di Daerah Pelosok, Pemkab Malang Mulai Vaksinasi Covid-19 Door to Door

“Guna meminimalkan tantangan ini, salah satunya, tenaga kesehatan harus berkoordinasi melakukan vaksinasi door to door. Sedangkan untuk daerah yang cakupan vaksinasinya mencapai 60-70 persen dapat menyisir masyarakat yang masih ragu-ragu untuk divaksin,“ kata Nadia dalam dialog Forum Merdeka Barat 9 yang digelar secara virtual (9/11).

Dengan memperluas cakupan vaksinasi, kelompok rentan yang belum bisa mendapatkan vaksin itu tetap bisa terlindungi karena orang yang berada di sekitarnya sudah divaksinasi sehingga berisiko rendah tertular Covid-19.

Untuk memberikan edukasi agar masyarakat semakin yakin untuk divaksin, TVRI sebagai lembaga penyiaran publik ikut berperan.

“TVRI teratur memberikan informasi tentang perkembangan COVID untuk menyiarkan informasi yang kredibel kepada masyarakat. Termasuk meneruskan informasi prestasi kepahlawanan kepala daerah dan masyarakat dalam menangani pandemi di wilayah masing-masing,” ujar Ketua Dewan Pengawas TVRI, Pamungkas Trishadiatmoko.

Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri, Safrizal ZA mengatakan, meski situasi COVID-19 Indonesia sudah membaik, kewaspadaan tidak boleh dilonggarkan.

“Situasi membaik bukan berarti persoalan sudah hilang. Virus masih ada, makanya tetap waspada tidak boleh lengah. Sejak awal Presiden katakan kepada kita sistem penanganan yang kita gunakan untuk pandemi adalah strategi gas dan rem,” ujarnya.

Baca juga: Pahami soal Vaksin Covid-19 untuk Anak 6 Tahun ke Atas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com