Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/11/2021, 11:25 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Webmd.com

KOMPAS.comKopi merupakan minuman paling populer di dunia. Rasa dan aroma kopi yang khas membuat banyak orang tak bisa menolak kenikmatan dari secangkir kopi.

Selain bisa mengusir kantuk, kopi terbukti ampuh untuk memulai hari dengan baik. Tak mengherankan jika banyak orang menjadikan aktivitas minum kopi di pagi hari sebagai sebuah kebiasaan.

Namun, dapatkah kamu membayangkan bila kopi yang kita sukai hari ini rasanya akan berubah di masa depan?

Sebelum menyalahkan mesin pembuat kopi, ada baiknya kamu mengetahui jika rasa kopi kemungkinan akan berubah karena dampak perubahan iklim.

Kopi adalah tanaman asli Ethiopia yang kini dibudidayakan di lebih dari 27 juta hektar lahan di seluruh dunia.

Kopi tumbuh baik di iklim tropis dengan suhu sedang dan tanah yang subur. Kondisi ideal untuk tanaman kopi arabika meliputi suhu mulai dari 14 hingga 20 Celsius, curah hujan tahunan antara 99 hingga 269 cm, dan musim kemarau tahunan yang berlangsung 1 hingga 3 bulan.

Namun kondisi optimal ini makin jarang dijumpai akibat perubahan iklim di bumi yang terus berlanjut dan cuaca ekstrem melanda tanaman kopi.

Dalam ulasan yang diterbitkan di Frontiers in Plant Science, para peneliti mencatat perubahan iklim mempengaruhi keseimbangan kimia tanaman kopi.

Ini tidak hanya memengaruhi bau dan rasa kopi, tetapi juga senyawa yang relevan dengan kesehatan dan nutrisinya.

Para peneliti mendasarkan kesimpulan mereka dari 73 data penelitian yang berfokus pada faktor lingkungan dan pertanian terkait perubahan iklim serta pola cuaca yang berubah.

Banyak orang tentu sudah mengetahui perkebunan di dataran tinggi dapat menghasilkan biji kopi dengan rasa dan aroma terbaik. Namun, hal ini tidak berlaku jika perubahan iklim terus terjadi.

Perubahan iklim dapat membuat suhu lingkungan meningkat, cahaya bertambah, kandungan air menipis, dan kekeringan.

Selain itu, perubahan iklim yang disebabkan peningkatan kadar karbon dioksida dari pembakaran bahan bakar fosil, dikhawatirkan bisa membuat kopi semakin rentan.

Sejumlah cara telah diupayakan untuk mengatasi masalah ini. Salah satunya adalah dengan membuat lapisan pelindung untuk membatasi paparan cahaya, mengurangi panas di ladang, dan pengembangan tanaman kopi yang tahan perubahan iklim.

Meski para peneliti telah memprediksi perubahan rasa pada kopi akibat perubahan iklim, mereka mengatakan masih perlu penelitian lebih lanjut untuk menelusuri hal ini.

Sementara itu, beberapa orang justru menanyakan bagaimana perubahan iklim dapat mempengaruhi manfaat kesehatan dari kopi.

Pasalnya selama ini minum kopi dikaitkan dengan umur yang lebih panjang, risiko penyakit jantung yang lebih rendah, menurunkan risiko kanker tertentu, diabetes tipe 2, dan penurunan kognitif.

Baca juga: Deretan Makanan yang Bakal Terkena Dampak Pemanasan Global

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Webmd.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com