Menurut Lehmiller, memang perselingkuhan tidak selalu didorong oleh hubungan yang tidak bahagia atau hubungan seks yang buruk, tetapi terkadang karena hal lain.
Temuan ini membuktikan bahwa perselingkuhan adalah hal rumit, dan tidak hanya memiliki satu kemungkinan penyebab.
Jadi, ketika kita mencoba untuk memprediksi perselingkuhan, kita tidak bisa hanya menunjuk pada satu hal dan berasumsi bahwa penyebabnya sudah pasti.
Sebab, bisa saja perselingkuhan terjadi karena hal-hal lain yang terjadi bersamaan.
Misalnya, jika tidak bahagia dengan hubungan, dan ditambah dengan hasrat seksual yang tinggi serta pandangan seks yang permisif, kemungkinan perselingkuhan akan sedikit lebih tinggi.
Penilaian itu muncul saat dibandingkan dengan ketidakpuasan hubungan, meski kita memiliki hasrat seksual yang rendah, dan pandangan yang membatasi tentang seks.
Karena itu, kita tidak bisa hanya melihat faktor-faktor tadi secara terpisah.
Temuan ini juga menunjukkan, demi mencegah perselingkuhan, menangani kebutuhan atau keinginan seksual, dan masalah hubungan sejak dini kemungkinan akan menjadi strategi yang paling bermanfaat.
Sebab, perselingkuhan biasanya sangat menggambarkan tentang hubungan sebenarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.