Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Alasan Kemampuan Mengecap Rasa Menurun Setelah Usia 40 Tahun

Kompas.com - 10/11/2021, 17:28 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Livestrong

KOMPAS.com - Ketika memikirkan tentang penuaan, hal pertama yang mungkin terlintas dalam pikiran kita adalah keriput, nyeri pada tubuh, dan bahkan gangguan pencernaan kronis.

Namun, ternyata ada aspek lainnya dari proses penuaan yang kerap tanpa disadari juga dapat terjadi. Salah satunya, menurunnya kemampuan dalam mengecap rasa seiring bertambahnya usia.

Dokter spesialis THT di Loma Linda University Health di California, Amerika Serikat, dokter Nadia Chan menjelaskan, mayoritas pengecap ada di lidah, terletak di dalam papila dengan struktur melingkar berwarna merah, yang membuat lidah terlihat bergelombang.

Kuncup pengecap merupakan struktur mikroskopis yang bertanggung jawab untuk merasakan senyawa perasa dalam makanan, minuman, dan apa pun yang melewati mulut.

"Pengecap rasa berbentuk seperti tong atau bawang yang mengandung 50-100 sel padat dan beberapa di antaranya adalah sel reseptor rasa," kata Dr Chan.

"Tugasnya adalah mentransfer sinyal rasa kimia ke salah satu dari tiga saraf kranial yang kemudian akan mengirimkan sinyal itu ke otak," sambung dia.

Kualitas rasa umum yang kita alami sebagai hasilnya adalah manis, asin, asam, pahit dan gurih.

Kemudian, saraf khusus lainnya yang menciptakan sensasi panas, dingin, dan tekstur, bersama sensasi dari lima kualitas rasa akhirnya bergabung dengan bau makanan yang menghasilkan persepsi rasa.

Ini adalah cara bagaimana kita dapat membedakan berbagai macam jenis makanan.

Penurunan seiring bertambahnya usia

Menurut National Library of Medicine di AS, manusia memiliki sekitar 10.000 kuncup pengecap yang dapat mengidentifikasi berbagai macam rasa.

Meski begitu, jumlahnya bisa menurun seiring bertambahnya usia dan bagi sebagian orang, penurunan ini dimulai sejak menginjak usia 40-an.

"Seiring bertambahnya usia, regenerasi sel reseptor indera pengecap cenderung melambat yang mengakibatkan kemampuan pengecapan agak menurun."

Demikian kata Direktur bedah sinus dan dasar tengkorak di White Plains Hospital di New York, dokter Ameet R. Kamat.

"Ketika jumlah sel yang mengirimkan sinyal ke otak berkurang, maka otak akan memiliki lebih sedikit informasi untuk menguraikan rasa," lanjut dia.

Kemampuan masing-masing sel reseptor rasa untuk mendeteksi dan mengirim sinyal yang diperlukan juga melambat seiring bertambahnya usia.

Sehingga, kuncup pengecap tidak hanya berkurang jumlahnya, tetapi juga dapat berubah bentuk yang pada akhirnya mengurangi kemampuan untuk mendeteksi partikel makanan.

Selain itu, sel reseptor bau (sel penciuman) yang memainkan peran lebih besar dalam rasa dan bagaimana kita menikmati makanan juga akan melambat dalam regenerasi seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia 50 tahun.

Menurut Dr Kamat, saat kita mengunyah makanan, aroma dilepaskan yang mengaktifkan indera penciuman melalui saluran khusus yang menghubungkan langit-langit tenggorokan ke hidung.

Tetapi, apabila sel-sel penciuman kita beregenerasi dengan kecepatan glasial, ini dapat memengaruhi bagaimana aroma makanan diproses dan menyebabkan makanan yang kita makan terasa hambar.

Di sisi lain, kita juga akan menghasilkan lebih sedikit air liur seiring bertambahnya usia.

"Air liur bertindak sebagai pelarut yang memengaruhi kepekaan rasa."

"Ini bekerja dengan memecah dan mengangkut molekul makanan untuk berdifusi ke reseptor rasa," kata ahli gizi, dokter Uma Naidoo.

Karena lebih sedikit air liur yang diproduksi, interaksi antara partikel makanan dan reseptor rasa pun akan berubah bersama dengan indera perasa.

Halaman:
Sumber Livestrong
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com