Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Alasan Kemampuan Mengecap Rasa Menurun Setelah Usia 40 Tahun

Kompas.com - 10/11/2021, 17:28 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Livestrong

Alasan kemampuan pengecap rasa menurun

Selain proses penuaan secara umum, masalah kesehatan dan kebiasaan gaya hidup dapat menumpuk seiring bertambahnya usia dan mengacaukan indera perasa kita.

Beberapa alasan berikut ini mungkin bisa menjadi pemicunya.

1. Masalah gigi dan mulut

"Komplikasi seperti gigi berlubang, infeksi gigi, dan sariawan bisa menciptakan lingkungan mulut yang tidak sehat, serta dapat mengganggu fungsi reseptor rasa," kata Dr Naidoo.

Infeksi atau abses, misalnya, dapat menyebabkan drainase yang terinfeksi masuk ke mulut dan merangsang indera perasa, sehingga membuat kita merasakan sesuatu yang tidak enak secara harfiah di mulut.

2. Obat-obatan tertentu

Seiring bertambahnya usia, kita cenderung membutuhkan obat-obatan tertentu untuk menjaga tubuh kita dari kondisi medis yang kronis.

"Obat yang diminum masuk ke aliran darah dan dari sana bisa masuk ke air liur, lalu menyebabkan rasa pahit di mulut," kata Dr Chan.

Obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan mulut kering dengan mengurangi kemampuan kelenjar ludah kita untuk berfungsi, termasuk beberapa obat yang mengobati tekanan darah, depresi, dan kontrol kandung kemih.

3. Penyakit akut

Bau dapat dipengaruhi oleh penyakit akut, alergi, sinusitis, dan kepekaan terhadap lingkungan kita, termasuk polusi, asap rokok, dan perubahan suhu.

Sementara itu, infeksi virus yang mengganggu indera penciuman juga dapat memengaruhi kemampuan kita untuk mendeteksi rasa karena kedua indera tersebut saling terkait erat.

"Dalam kasus Covid-19, sel-sel pendukung bau tertentu di rongga hidung bagian atas rentan terhadap infeksi virus karena mengandung protein yang mengikat virus corona," ungkap Dr Naidoo.

"Ini dapat mengganggu bau normal dan begitu pula dengan pengecap rasa," ujar dia.

Untungnya, efek ini biasanya bersifat sementara dan indera perasa kita akan kembali setelah indera penciuman pulih.

4. Kondisi kesehatan tertentu

Penyakit autoimun diketahui memengaruhi fungsi rasa, termasuk sindrom Sjogren, lupus eritematosus sistemik, diabetes, dan penyakit radang usus.

"Peradangan dapat memengaruhi beberapa organ dan jaringan, termasuk indera perasa, kita," kata Dr Chan.

Kondisi yang berhubungan dengan neurologis dan sistem saraf seperti multiple sclerosis, penyakit Parkinson, dan penyakit Alzheimer — yang menjadi lebih umum seiring bertambahnya usia — juga bisa mengacaukan pengecap rasa.

"Gangguan hypogeusia bahkan ditandai dengan berkurangnya kemampuan untuk merasakan rasa manis, asam, pahit, asin dan gurih, sedangkan ageusia adalah hilangnya indera perasa sepenuhnya," tutur Dr Naidoo.

Demikian pula, dysgeusia adalah suatu kondisi di mana rasa busuk atau tengik tertinggal di mulut.

"Ada orang yang dilahirkan dengan kelainan ini atau bisa terjadi karena infeksi, paparan bahan kimia, perawatan radiasi, dan kebersihan mulut yang buruk," tambah dia.

5. Merokok

Halaman:
Sumber Livestrong
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com