Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anjing Juga Perlu "Sekolah" agar Berperilaku Manis

Kompas.com - 10/11/2021, 18:16 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setiap pemilik anjing tentu ingin hewan peliharaannya berperilaku manis, menurut, bahkan bisa menguasai banyak keterampilan.

Sebagai hewan dengan tingkat intelegensi yang tinggi, anjing bisa memahami apa pun yang terjadi di sekelilingnya dengan baik.

Tidak hanya itu, anjing juga bisa merespons hal-hal yang terjadi di sekitarnya dengan kemampuan yang telah dimiliki.

Tak mengherankan jika banyak orang menjadikan anjing sebagai sahabat, teman bermain, maupun hewan penjaga.

Meski anjing adalah hewan yang pintar, para pemilik anjing sebaiknya mengetahui cara mendidik dan melatih anjing yang tepat.

Sebaiknya, anjing tidak hanya diajari keterampilan dasar, seperti duduk, berdiri, dan diam, melainkan harus diberi pemahaman agar berperilaku "manis", tidak mudah menggigit dan gampang bersosialisasi dengan lingkungan di sekitarnya.

Baca juga: 5 Mitos dalam Melatih Anjing yang Tidak Perlu Dipercaya

Cara melatih anjing

Walau banyak video di internet yang menunjukkan cara melatih anjing, sebaiknya pelatihan terhadap anjing disesuaikan dengan karakter masing-masing anjing.

Pemilik anjing juga dapat menyekolahkan anjing mereka agar bisa mempelajari keterampilan baru dengan teratur.

Pemilik Dog Talent Academy, Alexander Adiya Darma atau yang akrab disapa Adit, mengatakan pertama-tama anjing harus dilatih sejumlah kepatuhan dasar.

"Seperti anjing berjalan menghampiri jika dipanggil namanya," ujar Adit saat dihubungi Kompas.com, Rabu (10/11/2021).

"Anjing harus mengerti apa maksud dari kata 'tidak boleh', belajar berjalan berdampingan bersama pemilik, berjalan menggunakan tali pengaman, dan belajar bersosialisasi, baik ketika berinteraksi dengan manusia atau dengan hewan lain," jelasnya.

Baca juga: Yang Perlu Diajarkan pada Anak Anjing sebelum Berusia 1 Tahun

Ilustrasi anjing di tamanUnsplash/Angel Luciano Ilustrasi anjing di taman

Adit yang juga turun langsung menjadi trainer di sekolah anjing miliknya menerangkan, anjing juga perlu diberi arahan dan motivasi secara positif.

Tujuannya, agar anjing memahami maksud yang diberikan pemiliknya atau trainer.

Kemudian, ketika perilakunya tidak sesuai, pemiliknya bisa menunjukkan respons negatif agar si anjing dapat memahami.

Baca juga: Bisa Dicoba, Cara Melatih Anak Anjing agar Berani Naik-Turun Tangga

"Setiap individu (anjing) unik baik secara genetik maupun karena pengalaman yang dialami sebelumnya. Sehingga, treatment dan perlakuan yang diterapkan selalu berbeda dari satu anjing ke anjing lainnya, termasuk juga gaya hidup di mana mereka tinggal," terang Adit.

Ketika ditanya soal jenis-jenis anjing yang sulit dan mudah dilatih, ia menjawab hal itu harus dilihat dari ekspektasi pemilik.

Seperti melatih anjing sebagai anjing pekerja atau working dog supaya bisa diberikan suatu pekerjaan atau melatih anjing sebagai hewan penjaga.

"Anjing juga bisa dilatih sebagai show dogs. Mereka harus di-treatment untuk dapat selalu tampil memesona setiap saat," ujarnya.

Keakraban dengan anjing

Adit yang dalam sehari bisa melatih enam hingga delapan ekor anjing mengatakan, saat berinteraksi dengan anjing sebaiknya pemilik menjaga sikap agar menimbulkan rasa percaya yang tulus.

Kepercayaan yang ditanamkan kepada anjing disebutnya akan sangat membantu trainer -termasuk pemilik anjing- di setiap pelatihan yang akan datang.

Baca juga: Pahami, Gonggongan Anjing Punya Arti yang Berbeda-beda

"Untuk beberapa kasus mendasar, interaksi terhadap seekor anjing adalah bagaimana cara kita berkomunikasi dengan baik dan benar. Konsistensi dan disiplin adalah kunci dari baik atau buruknya cara kita berinteraksi terhadap hewan tersebut," kata Adit.

Ia mengibaratkan melatih anjing seperti mendidik anak saat masa-masa sekolah. Jangan sampai anjing saat di sekolah sangat baik dan pintar, tetapi di luar sekolah menunjukan sikap yang berbeda.

Bila hal ini terjadi, ia menduga hubungan antara anjing dengan pemiliknya terputus, sehingga sering menjadi pemicu hal negatif.

"Di sekolah semua teratur, disiplin, dan menjadi kebiasaan yang baik. Sementara kebebasan di lingkungan rumah akan membuat mereka bersikap sebaliknya."

"Banyak pemilik beranggapan ketika anjingnya sudah sekolah mereka tidak perlu lagi meneruskan apa yang sudah pernah diajarkan," sambungnya.

Karena anjing merupakan hewan dengan tingkat kepintaran yang tinggi, mereka bisa belajar hal baru setiap hari tanpa henti.

"Ketika pemilik berpikir bahwa anjingnya sudah paham, itu adalah sebuah kesalahan. Layaknya memberikan izin anak di bawah umur untuk mengemudikan kendaraan bermotor dijalan raya."

Selain bersikap baik dengan anjing, pemilik anjing juga bisa mengakrabkan diri dengan hewan kesayangannya dengan memberi kasih sayang yang cukup dan tidak berlebihan.

Adit mengatakan, pemilik anjing harus paham bahwa ia sedang berinteraksi dengan hewan. Oleh karena itu, kebutuhan anjing jelas berbeda dengan manusia.

Baca juga: Unik, Kemampuan Anjing untuk Merasakan Emosi Pemiliknya

Bagaimana jika anjing butuh proses yang lama untuk belajar?

Pertanyaan ini kerap kali ditanyakan para pemilik anjing. Mereka yang tidak sabar ingin anjingnya bisa menguasai berbagai keterampilan secara cepat.

Dalam hal ini, Adit meminta pemilik anjing harus bersabar. Ia mewanti-wanti agar pemilik anjing tidak melampiaskan emosi secara personal kepada anjingnya bila belum bisa melakukan suatu keterampilan.

"Sabar, sabar, dan sabar. Tidak semua harus melalui proses yang kadang tidak mudah, bahkan mungkin sangat sulit dilakukan," tambahnya.

Hal ini juga berlaku bila pemilik anjing ingin menerapkan materi yang didapat anjing ktika bersekolah.

Adit menyebut tidak ada resep yang baku soal berapa lama waktu yang ideal melatih anjing. Ia mengatakan, semua berawal dari ketekunan, kedisplinan, dan komitmen pemilik anjing.

Baca juga: 8 Aktivitas Fisik untuk Anjing Peliharaan agar Tidak Obesitas

"Itu semua di luar dari pengetahuan yang diperoleh oleh pemilik untuk mendalami cara melatih yang baik dan benar," kata Adit.

"Pemilik anjing bisa memberikan segala bentuk reward, dari mulai makanan yang tinggi nilainya, mainan yang sangat disukai atau sekedar pujian saja cukup."

"Semakin terampil anjing melakukan ssuatu hal semakin rendah nilai sebuah hadiah yang diberikan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com