KOMPAS.com - Grand Prix d'Horlogerie de Geneve (GPHG), ajang penghargaan tahunan untuk kreasi arloji terbaik yang diluncurkan dalam 12 bulan terakhir baru saja dihelat pada Kamis (4/11/2021) lalu.
Boleh dibilang, GPHG adalah ajang Oscar-nya dunia horologi.
Untuk GPHG tahun ini, sebanyak 1.300 orang turut memadati Theatre du Leman, Jenewa, Swiss untuk melihat jam tangan terbaik yang dipilih 30 anggota juri internasional.
Mereka yang hadir adalah pembuat jam (watchmaker), desainer, CEO brand, pemasok, distributor, pengecer, jurnalis, dan kolektor.
Penghargaan pertama, yaitu Challenge Prize untuk kategori jam tangan seharga 3.500 franc Swiss atau kurang diberikan pada CIGA Design, merek asal China.
Berikutnya, penghargaan untuk kategori jam tangan pria jatuh pada Grand Seiko SLGH005.
Pengumuman pemenang kedua penghargaan tersebut dalam GPHG 2021 agak mengejutkan, mengingat industri jam tangan Swiss seolah tidak mengakui adanya jam tangan mewah yang dibuat di luar Swiss.
Sebagaimana diketahui para penggemar horologi, industri jam tangan Swiss masih "sakit hati" terhadap watchmaker asal Jepang sejak beberapa dekade terakhir.
Mereka yang memahami sejarah industri jam tangan tentunya masih mengingat Revolusi Kuarsa atau juga disebut Krisis Kuarsa yang terjadi di era 1970-an.
Ketika itu, teknologi kuarsa muncul dibawa oleh watchmaker yang rata-rata berasal dari Asia, termasuk Jepang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.