Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lansia Vegan Lebih Sedikit Mengonsumsi Obat, Ini Alasannya

Kompas.com - 13/11/2021, 19:39 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber vegnews

KOMPAS.com - Diet vegan dikenal sebagai pola makan yang hanya mengonsumsi makanan yang mengandung nabati seperti sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, buah-buahan.

Artinya, pola makan ini tidak menganjurkan orang-orang yang mengikutinya untuk makan daging atau makanan olahan yang tidak sehat.

Dengan mengikuti pola makan vegan, kita memiliki kemungkinan yang besar untuk bisa mengurangi beberapa risiko masalah kesehatan serius seperti kolesterol tinggi, hipertensi, diabetes, jantung, hingga kanker.

Baca juga: Pola Makan Vegan demi Kesehatan Diri dan Planet Bumi...

Bahkan, bagi orang-orang yang sudah lanjut usia (lansia), pola makan vegan ternyata bisa membuat mereka menjadi lebih sehat dan lebih sedikit mengonsumsi obat-obatan.

Hal tersebut juga telah dibuktikan sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal medis American Journal of Lifestyle Medicine.

Di mana, para peneliti studi menyelidiki hubungan antara pola makan dan penggunaan lebih atau sama dengan lima macam obat secara bersamaan setiap hari (polifarmasi) pada lansia.

Polifarmasi sendiri biasanya muncul karena masalah kesehatan yang lazim di kalangan lansia, tetapi ini bisa menimbulkan potensi efek samping yang merugikan saat mereka mengonsumsi terlalu banyak obat.

Penelitian pola makan vegan pada lansia

Dari data yang ada, para peneliti pun menemukan bahwa individu yang menggunakan lebih dari lima obat sehari membawa risiko 88 persen lebih tinggi dari efek samping obat, serta tingkat kematian yang lebih tinggi.

Mereka kemudian berhipotesis bahwa pola makan vegan dan pilihan gaya hidup sehat dapat mengurangi jumlah obat yang dibutuhkan sekaligus mampu mengurangi risiko efek samping obat.

Untuk penelitian ini, data dari 328 peserta yang berusia 60 tahun atau lebih dikumpulkan melalui kuesioner dan pengukuran di University Drayson Center di Loma Linda antara tahun 2015 dan 2016.

Hasilnya menunjukkan, pola makan vegan bisa mengurangi jumlah obat-obatan yang dikonsumsi lansia sebanyak 58 persen, dibandingkan dengan pola makan biasa yang masih makan daging.

Studi ini juga menemukan, peningkatan usia, indeks massa tubuh, dan adanya penyakit menunjukkan peningkatan jumlah obat yang diminum.

Namun, pola makan vegan tetap memperlihatkan jumlah obat terendah di seluruh sampel. Indeks massa tubuh juga memiliki hubungan positif yang signifikan dengan jumlah obat.

"Hasil penelitian kami menunjukkan, makan sehat, terutama pola makan vegan, dapat melindungi dalam mengurangi jumlah pil yang diminum," kata penulis studi tersebut.

"Pola makan vegan juga dapat mencegah perkembangan faktor risiko penyakit kardiovaskular dan mampu membantu mengendalikan kondisi tersebut," lanjut dia.

Manfaat lain pola makan vegan

Penelitian baru ini menambah semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa pola makan vegan memiliki berbagai manfaat bagi orang-orang dari segala usia, terutama karena pola makannya berlimpah buah dan sayuran utuh.

Tahun ini, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Urology juga menemukan bukti bahwa mengonsumsi makanan nabati secara keseluruhan yang lebih besar dikaitkan dengan penurunan risiko kanker prostat pada pria di bawah usia 65 tahun.

Baca juga: Pola Makan Vegan dengan Biaya Murah Meriah, Mau Coba?

Studi lain yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Foods juga mengungkapkan, pola makan vegan memiliki dampak positif pada kesehatan usus dan pencernaan, serta mengurangi peradangan.

Sementara itu, studi lain yang dilakukan oleh Stanford University dan diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition menemukan, pola makan vegan mampu menurunkan kadar kolesterol LDL secara signifikan.

Selain itu, untuk wanita yang mengalami menopause, sebuah penelitian yang diterbitkan awal tahun ini di jurnal Menopause menemukan, pola makan vegan yang kaya kedelai mengurangi hot flashes sedang hingga berat sebesar 84 persen.

Meskipun diperkirakan sekitar 80 persen wanita menopause menderita hot flashes, tapi tim peneliti menemukan, isoflavon dalam kedelai utuh yang dikonsumsi wanita menopause dapat meringankan gejalanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber vegnews
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com