Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaya Hidup Pandemi Pengaruhi Risiko Sakit Diabetes

Kompas.com - 14/11/2021, 15:00 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Survei terbaru membuktikan gaya hidup selama pandemi Covid-19 mempengaruhi risiko masyarakat Indonesia terhadap penyakit diabetes.

Survei dilakukan dalam rangka Hari Diabetes Sedunia 2021 oleh perusahaan kesehatan, Merck bekerja sama dengan YouGov, firma analisis data yang berbasis di Inggris.

Survei dilakukan pada 10-27 September 2021 dengan melibatkan 8.000 orang dewasa di Indonesia, Brasil, Meksiko, Rusia, China, Vietnam, Portugal dan Uni Emirat Arab.

Hasilnya, responden di Indonesia menyatakan memiliki semakin banyak waktu luang di rumah akibat pandemi yang memicu perubahan gaya hidup. Pola hidup ini kemudian terbukti mengurangi dan meningkatkan risiko terhadap penyakit diabetes.

Baca juga: Benarkah Pandemi Membuat Orang Kecanduan Olahraga?

Data tersebut menampilkan sebanyak 51 persen lebih banyak makan buah dan sayuran sedangan 40 persen semakin sering berolahraga selama pandemi Covid-19.

Namun, ada pula perubahan yang tidak sehat misalnya konsumsi makanan tinggi lemak dan gula hingga 13 persen dan semakin jarang berolahraga sebanyak 19 persen.

Fakta ini sebenarnya amat berbahaya untuk kesehatan masyarakat, khususnya terhadap risiko mengidap penyakit diabetes.

Selaras dengan data yang juga mengungkapkan jika sebanyak 68 persen orang di Indonesia percaya perubahan gaya hidup dapat mengurangi risiko terhadap diabetes. Sedangkan sebanyak 73 persen menyadari asupan makanan tinggi pula berpengaruh utama pada penyakit tersebut.

Evie Yulin, Presiden Direktur PT Merck Tbk mengatakan masyarakat sudah beradaptasi dengan Covid-19 dan perlu memahami kebiasaan yang dapat berpengaruh pada risiko diabetes.

"Kami berharap dapat memberikan penjelasan yang lebih komprehensif mengenai diabetes dan mendorong perubahan positif yang dapat dilakukan masyarakat untuk menjalani hidup yang lebih sehat dan aktif,” jelasnya, dikutip dari rilis yang diterima Kompas.com.

Terlebih lagi, lebih dari 460 juta orang di seluruh dunia menderita diabetes dan prediabetes yang sebenarnya dapat dicegah dengan perubahan gaya hidup.

Baca juga: Bagaimana Obesitas Jadi Pemicu Diabetes, Ini Penjelasannya...

Tekan risiko diabetes dengan perubahan gaya hidup

Pendataan yang diinisiasi oleh International Diabetes Federation (IDF) ini juga mengungkapkan minimnya informasi yang dimiliki masyarakat soal penyakit diabetes.

Sebanyak 82 persen responden di Indonesia tidak tahu harus bertanya kepada siapa atau mengakses sumber informasi yang dapat diperpercaya tentang risiko diabetes.

Ada 67 persen responden yang berusaha mengakses informasi terpercaya tentang faktor risiko diabetes di internet. Dari jumlah itu, 31 persen diantaranya mengakses informasi via media sosial.

Selain itu, program televisi juga dijadikan sumber informasi, sebanyak 21 persen. Ada juga yang menggali data dan informasi melalui teman dan keluarga hingga 35 persen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com