Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/11/2021, 13:21 WIB
Gading Perkasa,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

"Melatonin adalah pertahanan kulit terhadap stresor lingkungan seperti sinar UV dan kerusakan oksidatif lainnya yang disebabkan oleh radikal bebas," tutur wanita itu.

Lebih lanjut Mitchell memaparkan, kolagen atau protein yang menjaga kelembutan dan kehalusan kulit diproduksi tubuh ketika tubuh dalam keadaan rileks selama tahapan tidur REM.

Baca juga: Benarkah Kulit Berminyak Tak Perlu Pakai Pelembap?

Apabila kita kekurangan tidur, maka kadar hormon kortisol dalam darah meningkat dan merusak serta menghentikan produksi kolagen sehingga kulit kendur.

Mitchell pun menjelaskan bagaimana kurang tidur bisa menyebabkan timbulnya lingkaran hitam di bawah mata.

"Kurang tidur menyebabkan gangguan aliran darah dan penumpukan cairan di kelopak mata," imbuhnya.

"Kulit di bawah mata adalah bagian kulit yang paling tipis, dan kurangnya pembentukan kolagen di area ini akan menunjukkan perubahan warna lebih gelap dan menonjolkan pembuluh darah di bawah area tersebut."

Kurang tidur juga merusak rambut

Rambut yang sehat juga dipengaruhi oleh hormon pertumbuhan. Nah, jika kita mengalami kurang tidur kronis, maka rambut akan terlihat kusam dan lemas.

Tanpa istirahat yang memadai, tubuh akan kesulitan mensintesis protein keratin yang tumbuh dari kulit kepala --yang dikenal sebagai rambut.

Melatonin juga diyakini penting bagi kesehatan rambut. Studi tahun 2012 menunjukkan, penggunaan melatonin topikal dapat mengobati kerontokan rambut.

Baca juga: 7 Cara Mengatasi Rambut yang Mengembang dan Sulit Diatur

Di saat kita tidak tidur, kita pada dasarnya merasa stres karena mengetahui bahwa kita tidak tidur.

"Hal ini mengakibatkan peningkatan produksi hormon kortisol, hormon melawan atau lari (fight or flight) dalam tubuh," ujar Katta.

Peningkatan kadar kortisol, lanjut Katta, dikaitkan dengan peningkatan produksi minyak sebaceous yang menyebabkan jerawat dan rambut berminyak, serta kerapuhan kulit.

Semakin sedikit durasi tidur yang kita dapatkan, maka tubuh dan pikiran kita akan semakin terganggu.

"Studi yang dilakukan di negara-negara Nordik menemukan individu yang kurang tidur dinilai kurang menyenangkan dan kurang baik untuk diajak bekerja sama di tempat kerja," jelas Robbins.

Akan tetapi, mengubah gaya hidup dapat memperbaiki kesulitan tidur yang kita alami. Misalnya berolahraga, mengurangi penggunaan gawai sebelum tidur, hingga melakukan teknik pernapasan.

Baca juga: Jangan Sepelekan, 15 Penyebab Susah Tidur di Malam Hari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com