Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/11/2021, 13:59 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tak hanya dapat mengganggu penampilan fisik, lemak di perut juga dapat memengaruhi kesehatan kita secara keseluruhan.

Hal ini biasanya disebabkan oleh penumpukan dua jenis lemak di dalam perut, yakni lemak visceral dan lemak subkutan.

Lemak visceral cenderung mengelilingi hati dan organ perut lainnya, serta memiliki peningkatan risiko terhadap penyakit-penyakit kronis seperti sindrom metabolik, diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan jenis kanker tertentu.

Di sisi lain, memiliki jumlah lemak subkutan yang tinggi dikaitkan dengan jumlah lemak visceral yang lebih tinggi, sehingga dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan.

Baca juga: Kenali, Tanda-tanda Awal Lemak Perut dan Bahayanya bagi Kesehatan

Oleh sebab itu, berfokus pada gaya hidup yang mempromosikan kesehatan sangatlah penting dalam membantu mencegah jumlah kedua lemak ini berlebihan.

Nah, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penumpukan lemak yang tidak sehat di dalam perut, simak beberapa faktor yang menyebabkan lemak perut bertambah, seperti yang dilansir dari laman Healthline berikut ini.

1. Makanan dan minuman manis

Banyak orang mengonsumsi lebih banyak gula tambahan setiap hari daripada yang mereka sadari.

Adapun makanan yang tinggi gula tambahan dapat mencakup makanan yang dipanggang, kue kering, yogurt dengan rasa, sereal, protein bar, makanan kemasan, dan makanan olahan lainnya.

Secara khusus, minuman manis seperti soft drink, kopi manis, jus buah, minuman berenergi juga telah dikaitkan dengan peningkatan lemak perut visceral.

Tidak seperti makanan, minuman manis dapat dikonsumsi dengan cepat dalam volume besar karena memerlukan hanya pemrosesan yang minimal.

Akibatnya, kita mengalami asupan kalori dan gula yang besar dengan sedikit atau tanpa nilai gizi.

Baca juga: Waspadai, 6 Makanan/Minuman Sehat yang Mengandung Banyak Gula

Jika kita mengonsumsinya bersamaan dengan  makanan dan minuman tinggi gula lainnya, maka ini dapat menyebabkan asupan kalori berlebihan dalam sehari, yang pada akhirnya menimbulkan kelebihan lemak visceral.

Lebih jauh lagi, meminum kalori, terutama dari minuman manis juga dapat menyebabkan lonjakan sementara gula darah yang menyebabkan kita merasa cepat lapar dan perlu segera minum atau makan lagi.

Selain itu, sirup jagung fruktosa tinggi dan gula biasa (sukrosa) dalam minuman manis juga dapat menyebabkan penambahan berat badan dengan menyediakan kalori yang berlebihan, alih-alih memainkan peran dalam penyimpanan lemak.

Maka, yang terbaik adalah membatasi makanan dan minuman yang dimaniskan dengan gula pada acara-acara khusus.

Sebagai gantinya, pilihlah air putih, kopi atau teh tanpa pemanis, dan makanan utuh yang diproses secara minimal.

Baca juga: Meski Sedikit, Konsumsi Gula Tambahan Bisa Picu Diabetes hingga Kanker

2. Alkohol

Ketika dikonsumsi dalam jumlah sedang, terutama wine, alkohol memiliki risiko penyakit jantung yang lebih rendah.

Namun, asupan alkohol yang tinggi dapat menyebabkan peradangan, penyakit hati, jenis kanker tertentu, penambahan berat badan berlebih, dan banyak masalah kesehatan lainnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com