Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/11/2021, 13:59 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Di samping itu, konsumsi alkohol yang berlebihan juga dikaitkan dengan akumulasi lemak visceral yang lebih besar dan indeks massa tubuh (BMI) yang lebih tinggi.

Diperkirakan bahwa alkohol berkontribusi pada lemak perut dan penambahan berat badan secara keseluruhan karena:

• Mengandung jumlah kalori yang tinggi (7 kalori per gram).

• Banyak minuman beralkohol tinggi gula.

• Dapat meningkatkan nafsu makan dan mengarah ke asupan kalori yang lebih besar secara keseluruhan.

• Menyebabkan konsumsi makanan yang kurang bergizi lebih besar.

• Mengubah hormon yang berhubungan dengan rasa lapar dan kenyang.

• Menurunkan oksidasi lemak dan meningkatkan kortisol yang juga meningkatkan penyimpanan lemak perut.

• Cenderung kurang aktif secara fisik pada hari dan setelah minum alkohol.

• Membuat kualitas tidur yang lebih buruk, yang dikaitkan dengan BMI dan penyimpanan lemak yang lebih besar.

Baca juga: Depresi hingga Pendarahan, Sederet Bahaya Minum Obat dengan Alkohol

3. Kurangnya aktivitas fisik

Gaya hidup sedentari atau tidak banyak bergerak adalah salah satu faktor risiko terbesar untuk memicu penumpukan lemak di perut.

Dalam sebuah studi, para peneliti melaporkan bahwa orang yang melakukan latihan kardio dan kekuatan selama 1 tahun setelah menurunkan berat badan mampu mencegah lemak visceral.

Sementara, mereka yang tidak berolahraga mengalami peningkatan lemak perut sebesar 25-38 persen.

Bagi orang dewasa disarankan untuk melakukan setidaknya 150 menit aktivitas fisik kardio sedang (atau 75 menit aktivitas berat) setiap minggu dan melakukan latihan kekuatan secara teratur.

Selanjutnya, cobalah untuk membatasi perilaku tidak bergerak dan duduk lama.

Jika duduk adalah bagian dari pekerjaan kita, sebisa mungkin untuk memasukkan "istirahat berdiri" setiap 30-90 menit dengan berdiri selama 5-10 menit atau berjalan-jalan cepat di sekitar kantor, rumah, atau lingkungan kita.

Baca juga: Tips Jantung Sehat, Kurangi 200 Kalori Sehari dan Berolahraga

4. Kurang protein

Diet tinggi protein juga mampu menurunkan berat badan dan mencegah penambahan berat badan dengan meningkatkan rasa kenyang.

Sebab, protein membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna dibandingkan dengan makronutrien lainnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com