Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 15 November 2021, 20:08 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Clean Link

KOMPAS.com - Microfiber kini menjadi andalan bagi banyak orang untuk mengelap perabotan di dalam rumah yang berdebu.

Kain microfiber memang memiliki efek kapilaris cappilary effect yang bisa menyerap kotoran secara sempurna dan mampu menyerap air lebih efektif ketimbang bahan lap lainnya.

Walau begitu ada juga orang yang lebih menyukai lap dari bahan katun. Walau sama-sama mampu menghilangkan debu dari permukaan benda, tetapi ada perbedaan antara kedua jenis kain ini.

Yuk cari tahu apa perbedaan di antara kedua bahan lap tersebut? 

Baca juga: Ciptakan Rumah Sehat tanpa Debu, Intip 9 Tips Cara Mengakalinya

Microfiber vs katun

Lap dari katun terbuat dari serat kapas alami, sedangkan microfiber terbuat dari bahan sintetis, yang biasanya dibuat dari campuran poliester-nilon.

Dalam hal ini, microfiber lebih halus dari kapas karena ukurannya 1/100 diameter rambut manusia atau sekitar sepertiga diameter serat kapas.

Meski microfiber lebih halus dari kapas, katun tetap lembut dan tidak akan menggores permukaan benda yang dibersihkan. Harganya juga murah dan bisa didapatkan di mana saja.

Tapi, saat digunakan untuk mengelap permukaan benda, katun tidak bisa sepenuhnya mengangkat kotoran. Katun justru mendorong kotoran dan bisa menampung bau atau bakteri.

Baca juga: Masih Banyak yang Jarang Merawat Lap Microfiber Meski Sering Dipakai

Untuk proses pembuatannya, katun juga memakan banyak waktu. Sebab, diperlukan proses pengeringan biji kapas hingga pengumpulan serat pada kapas.

Sedangkan, microfiber dapat menahan air hingga tujuh kali beratnya yang membuatnya sangat efektif untuk mengangkat dan menghilangkan kotoran dari permukaan. Karena itu, microfiber dapat digunakan untuk jangka waktu yang lama asal dirawat dengan benar.

Meski jika dilihat memiliki banyak keunggulan, microfiber memiliki beberapa keterbatasan. Di antaranya, proses produksi microfiber lebih mahal bila dibandingkan dengan katun. Selain itu, microfiber memerlukan teknik pencucian khusus.

Namun para ahli kebersihan mengatakan, jika dibandingkan secara berdampingan, microfiber jelas lebih unggul dari katun. Oleh sebab itu, mereka merekomendasikan urusan kebersihan lap kepada microfiber.

Baca juga: 3 Cara Mencuci Lap Dapur yang Kotor dan Bau

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau