Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Berbagi Ranjang Saat Pasangan Mengganggu Tidur

Kompas.com - 16/11/2021, 11:00 WIB
Anya Dellanita,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber SELF

KOMPAS.com – Berbagi ranjang pada pasangan yang sudah menikah merupakan hal yang umum. Namun, bisa saja muncul berbagai masalah dari tempat tidur yang merugikan salah satu pihak. 

Misalnya, jika pasangan mendengkur keras, selalu bergerak berganti posisi saat tidur, atau hobi menarik selimut. Kondisi itu bisa membuat salah satu pihak merasa terganggu tidurnya. 

Jika tidak dibicarakan dan diatasi, masalah berbagi ranjang ini bisa membuat kita membenci pasangan.

Berikut adalah tips untuk membicarakan masalah ini dengan pasangan sehingga tidak berujung pada pertengkaran.

Baca juga: Posisi Tidur yang Baik untuk Cegah Nyeri Saat Bangun, Sudah Tahu?

Hindari menyalahkan atau mengritik pasangan

Jika ingin mengangkat topik masalah tidur pada pasangan, pastikan untuk menghindari kata “kamu” karena bisa terdengar seperti kritik atau menyalahkan, meski itu bukan tujuan kita.

Menurut Mishay Butler-Ozore, LMFT di California Selatan, ia merkomendasikan agar kita menjelaskannya dengan lembut dan menghindari menunjuk.

"Jadi, daripada menggunakan 'kamu', katakan, 'Saya mengalami kesulitan tidur dan saya akan senang jika saya bisa menemukan cara untuk meningkatkan kualitas tidur kita,'" kata Butler-Ozore.

Diskusi itu hendaknya menyatakan apa kebutuhan kita, bukan menyalahkan orang lain. Dengan begitu si dia kemungkinan akan lebih menerima karena tidak merasa perlu untuk bertahan atau membela diri.

Baca juga: Ngorok Saat Tidur, Apakah Selalu Berbahaya?

Bersemangat dan berempati

Jika kita tidak bisa tidur nyenyak, pasangan juga mungkin tidak. Jika mereka mendengkur atau berguling-guling sepanjang malam, bisa saja ia mengalami tidur malam yang buruk.

"Harus ada semacam empati untuk alasan apa pun yang membuat orang lain tetap terjaga," ujar Butler-Ozore.

Dia merekomendasikan untuk jujur namun menyatakan masalah kita, "Kamu sepertinya berguling-guling sepanjang malam, dan aku merasa bahwa itu mengganggu tidur yang nyenyak.”

Ingatlah bahwa itu mungkin bukan kesalahan pasangan, kecuali ia tidak mau mengubah kebiasaan yang dapat dikendalikan maka mungkin kita berhak untuk marah.

Pahami pula bahwa pasangan tentu tidak sengaja melakukannya. 

“Jaga masalah pada intinya dan jangan menjadikannya sebagai masalah pribad,” ujarnya.

Cari akar masalahnya dan tunjukkan dukungan kita

Baca juga: Pahami, Hubungan Kualitas Tidur dengan Kondisi Kesehatan

Mendengkur jelas merupakan masalah besar meski sangat umum.

“Jika pasangan Anda terdengar seperti tersedak setiap malam dan mendengkur keras, itu mungkin perlu ditangani dokter,” ujar Aysola.

Menurutnya, bukan sekadar mengganggu, mendengkur bisa menjadi masalah kesehatan nyata yang dapat menunjukkan sleep apnea, atau ketika seseorang berulang kali berhenti bernapas saat mereka tidur.

Gangguan tidur lain yang menyebabkan seseorang menggeliat di tempat tidur (seperti teror malam) juga perlu ditangani.

Jadi, rekomendasikan pasangan untuk mendapatkan evaluasi tidur guna mencari cara memperbaikinya.

Kreatif dengan solusi

Pernah mendengar tentang "perceraian tidur" atau gagasan untuk tidur terpisah dari pasangan?

Jika sudah ekstrem, tidur di kamar yang terpisah dapat membantu mengatasi gangguan tidur. Sayangnya, kenyataan terkadang memaksa kita untuk tetap tidur besama pasangan.

Jadi, brainstorming cara-cara kecil untuk memperbaiki situasi saat tinggal di kamar yang sama bisa menjadi pilihan yang bagus.

Baca juga: 7 Cara Menerima Pasangan agar Hubungan Langgeng

Hal-hal seperti memakai masker mata, penyumbat telinga, atau tirai anti tembus pandang, dapat membantu mengurangi rangsangan sensorik yang membuat kita tetap terjaga.

Kita juga harus menjadi kreatif dan mencoba beberapa solusi potensial lainnya. Misalnya, mungkin kita dapat mengatur waktu tidur sehingga satu orang tertidur lebih dulu.

Lalu, tergantung pada apa yang membuat kita terjaga, mungkin ada baiknya kita tidur di kamar yang sama tetapi tempat tidur terpisah sendiri. Sebab, mungkin hanya memiliki satu set seprai dan selimut dalam memecahkan masalah lah yang membuat kta terus terjaga.

Menjaga keintiman sebelum tidur jika tidur di kamar terpisah

Jika berakhir tidur di kamar terpisah, pastikan untuk membangun keintiman sebelum tidur

Jika sudah mencoba berbagai cara dan tetap tak bisa tidur bersama pasangan, maka kita perlu menghabiskan waktu bersama sebelum tidur atau membuat jadwal di hari tertentu tidur di ranjang yang sama.

"Jika Anda memutuskan untuk tidur secara terpisah, maka Anda harus lebih berhati-hati dalam meluangkan waktu untuk kedekatan dan lebih sengaja meluangkan waktu untuk keintiman," kata Butler-Ozore.

Intinya, sama seperti semua hal lain dalam suatu hubungan, komunikasi terbuka, kompromi, dan kejujuran akan sangat membantu.

Baca juga: Cara-cara Medis untuk Atasi Ngorok yang Parah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber SELF
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com