Karena itu, tak jarang anak juga menderita gangguan perhatian, perubahan suasana hati, masalah perilaku, dan bahkan masalah kesehatan jika tidak diobati.
Gangguan ini memang terbilang baru, namun Dr. DelRosso dan timnya memperkirakan, sekitar tujuh persen dari semua anak berjuang melawan restless sleep disorder.
Lalu terkait penyebab, meski masih belum diketahui dengan jelas hingga saat ini, DelRosso mengatakan, ada bukti yang menunjukkan gangguan ini mungkin disebabkan oleh kekurangan zat besi di otak.
The Sleep Foundation menyebut, anak dengan restless sleep disorder biasanya memperlihatkan salah satu atau beberapa gejala berikut ini saat tidur di malam hari:
Tak hanya itu, biasanya anak yang menderita restless sleep disorder akan mengalami beberapa masalah.
Misalnya, ketidakmampuan untuk tetap tidur sepanjang malam meskipun mereka lelah. Atau, merasa hanya setengah tertidur setiap saat, serta ketidakmampuan untuk merasa nyaman di tempat tidur.
Baca juga: 6 Tanda Gangguan Tidur, Apakah Kamu Mengalaminya?
Namun, saat mencari tanda-tanda restless sleep disorder pada anak-anak, orangtua juga harus memerhatikan bahwa ketidakmampuan anak untuk tertidur mungkin disebabkan oleh gangguan tidur lainnya.
Faktanya, Healthline mengklaim, cukup banyak anak menderita sindrom kaki gelisah, sleep apnea, atau bahkan teror malam.
Selain itu, anak-anak juga dapat mengalami insomnia atau gangguan tidur terkait kecemasan.
Karena itu, orangtua harus mencari pola yang konsisten dalam masalah tidur anak dan mencatat dengan segala tanda-tandanya sebelum menyimpulkan anak mereka mengalami restless sleep disorder.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.