Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/11/2021, 17:27 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber yourtango

Jadi, dengan menahan komentar dan memilih untuk mendengarkan tanpa kritik, kita menciptakan komunikasi yang terbuka dan mudah antara diri sendiri dan anak.

Baca juga: Mayoritas Orangtua Merasa Anak Zaman Sekarang Lebih Pintar

Dengan pendekatan ini, tak hanya membuat kita berpotensi mendapatkan informasi yang lebih jujur dari anak, anak pun akan merasa lebih nyaman untuk datang pada kita, saat dia memiliki masalah.

  • Perhatikan masalah anak dari perspektifnya

Cobalah untuk memahami anak dari sudut pandang dia, dan berusahalah untuk memposisikan diri sebagai anak.

Ingatlah betapa frustrasinya kita sebagai seorang anak saat sepertinya tidak ada yang akan memvalidasi sudut pandang kita entang suatu subjek, atau mau mendengarkan pendapat kita.

Semakin kita mencoba memposisikan diri sebagai anak, semakin kita mampu memberi apa yang dibutuhkan anak.

Memahami perspektif anak juga memungkinkan kita untuk menafsirkan sinyal yang diberikan anak dengan lebih baik lagi, membuat kita menjadi sosok orangtua berkualitas.

  • Berempati pada anak

Terlepas dari besar kecilnya masalah atau kekhawatiran anak, penting untuk memberi validasi kekhawatiran anak dengan empati.

Ketika kita berempati pada anak, itu akan membantu kita memahami mengapa masalah itu penting, sulit, atau membuat anak merasakan sesuatu.

Tak hanya itu, begitu kita memahami alasan anak lebih baik lagi, anak akan meyakini bahwa kita adalah orangtua yang dibutuhkan jika ada masalah.

  • Ingatlah keterbatasan anak

Anak kita tentu memiliki pengalaman hidup yang terbatas, sehingga perspektifnya pun terbatas.

Baca juga: 4 Kalimat yang Harus Dihindari Orangtua Saat Mendidik Anak soal Screen Time

Itulah mengapa kita perlu membantu anak dalam mengembangkan pemahamannya tentang kehidupan dan membentuk pendekatannya terhadap situasi apa pun.

Dengan menerima keterbatasan anak, kita akan menjadi orangtua yang dibutuhkan anak.

Karena hanya hal inilah yang akan membantunya belajar, tumbuh, dan berkembang menjadi individu yang sehat dan bahagia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber yourtango
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com