Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beauty Goes Green, L’Oréal Bikin Kemasan Kirim Ramah Lingkungan

Kompas.com - 17/11/2021, 14:48 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - L’Oréal memperkenalkan kemasan kirim ramah lingkungan sebagai bagian dari kampanye Beauty Goes Green.

L’Oréal bekerja sama dengan platform e-commerce, Shopee menghadirkan inisiatif ini untuk guna mengurangi sampah yang diproduksi selama transaksi belanja online.

Program kolaboratif ini mengganti kemasan yang selama ini menggunakan bubble wrap dan selotip plastik.

Alternatifnya, digunakan flute liner, yakni material bergelombang serupa kardus, dan selotip kertas sebagai perekatnya.

Berbagai kardus, karton dan kertas yang digunakan juga bersertifikat Forest Management Certification (FSC) yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Martin Crosnier, General Manager CPD L’Oréal Indonesia mengatakan praktik ramah lingkungan ini akan diterapkan oleh tiga brand unggulan sekaligus yakni Garnier, L’Oréal Paris, dan Maybelline.

Mulai 18 November, konsumen yang berbelanja dari store resmi ketiga brand tersebut di Shopee akan mulai mendapatkan kemasan kirim baru itu.

Baca juga: Tips Daur Ulang Sampah Belanja Online agar Jadi Ramah Lingkungan

"Tujuannya bisa mengurangi sampah plastik yang tercipta selama pengiriman online, untuk meningkatkan awareness publik, demi lingkungan yang lebih baik," kata Crosnier, dalam jumpa media virtual, Rabu (17/11/2021).

Menurut dia, gerakan ini akan bisa mengurangi setidaknya 48 ton sampah plastik, berdasarkan data tahun 2021.

Jumlah ini diperkirakan setara dengan sampah tiga juta botol air mineral.

Perubahan ini diakuinya akan memengaruhi sejumlah aspek bisnis, termasuk biaya produksi kemasan dan risiko pengiriman.

Namun L’Oréal berupaya memastikan kedua faktor tersebut tetap terjaga dengan langkah yang lebih "hijau" ini.

Berbagai material baru yang dipakai dalam kemasan kirim baru ini dijanjikan akan tetap aman dan kuat meski melalui proses pengiriman yang panjang,

"Risiko untuk logistik pasti ada, namun lebih risiko lagi kalau kita tetap pakai plastik, memang akan ada tantangan tapi pasti bisa dibiasakan," tandas dia.

Ia lantas berjanji langkah serupa akan segera diterapkan untuk transaksi di berbagai platform belanja online lainnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com