Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/11/2021, 17:53 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Diabetes merupakan salah satu penyakit yang paling sering menyebabkan komplikasi, termasuk serangan jantung, stroke, hingga infeksi kaki yang berat.

Tak hanya itu, penyakit ini juga disebut bisa menyerang mata melalui pembuluh darah.

Apabila dibiarkan dalam jangka panjang, maka efek dari serangan itu dapat menyebabkan kebutaan.

Baca juga: Cegah Komplikasi, Penyandang Diabetes Harus Kontrol Gula Darah

Dokter spesialis mata di JEC Eye Hospitals and Clinics, Dr Referano Agustiawan, SpM(K) mengatakan, diabetes biasanya akan menyerang mata lewat pembuluh darah di retina.

"Beberapa penyakit mata yang sering kali muncul pada penderita diabetes itu ada glukoma, katarak, dan retinopati diabetik."

Demikian penjelasan Referano dalam virtual media session World Diabetes Day 2021, Selasa (16/11/2021) kemarin.

"Tetapi, yang paling parah dan bisa menyebabkan kerusakan pada retina maupun kebutaan itu adalah katarak dan retinopati diabetik," sambung dia.

Menurut Dr Rano -demikian dia biasa disapa, kebanyakan penderita diabetes sangat rentan untuk terkena masalah atau gangguan pada mata.

Bahkan, penderita diabetes itu 25 kali lebih tinggi risikonya mengalami kebutaan akibat masalah ini.

Meski demikian, katarak masih dapat disembuhkan melalui operasi dalam kurun waktu 15-20 menit dengan luka yang sangat kecil tanpa memerlukan perawatan.

Sedangkan retinopati diabetik hanya bisa diperbaiki dengan kontrol gula darah yang baik.

Retinopati diabetik dan kebutaan

Gangguan mata yang bisa merusak retina hingga menyebabkan kebutaan adalah retinopati diabetik.

Rano mengungkapkan, retinopati diabetik biasanya terjadi setelah 5-10 tahun menderita diabetes.

Tetapi, gangguan mata ini bisa dicegah apabila kontrol gula darah stabil, dan baik dari hari ke hari.

"Untuk menghindarinya, kita bisa langsung memeriksakan diri ke dokter mata, sekaligus juga melakukan pengecekan apakah kita selama ini mengalami diabetes atau tidak," kata dia. 

"Karena semakin lama menderita diabetes, maka akan semakin lama juga kita akan mengalami komplikasi, terutama di saraf-saraf kornea yang dapat menyebabkan kebutaan," lanjut dia.

Rano lalu menambahkan, orang-orang berusia muda yang terkena diabetes juga paling cepat mengalami perburukan retinopati diabetik, dibandingkan dengan orang yang berusia lanjut (lansia).

Oleh karena itu, penting sekali untuk menjaga pola hidup lebih sehat, dan mulai memeriksa kadar gula darah secara rutin sedini mungkin.

Perubahan pola hidup

Pengelolaan diabetes agar tidak terjadi komplikasi itu sebenarnya sederhana, yakni dengan mengikuti perubahan pola hidup yang lebih sehat.

Baca juga: Gaya Hidup Pandemi Pengaruhi Risiko Sakit Diabetes

"Menjaga diet yang lebih sehat itu sangat berperan penting dalam mengelola gula darah."

"Misalnya, kurangi karbohidrat dan perbanyak makanan yang tinggi serat maupun protein."

Demikian kata dokter spesialis penyakit dalam di JEC Eye Hospitals and Clinics, Dr Bhanu Kumar, BMedSc, SpPD dalam kesempatan yang sama.

Selain itu, dia juga merekomendasikan bagi penderita diabetes untuk memperbanyak aktivitas fisik.

Sebab, penumpukan lemak di dalam tubuh juga dapat menyebabkan peradangan (inflamasi) yang menurunkan metabolisme tubuh.

"Saya juga sering mengajarkan self monitoring pada pasien diabetes agar mereka dapat ikut bertanggung jawab mengelola kadar gula darah sendiri di rumah," sambung Bhanu.

"Saya biasanya meresepkan insulin kapan harus dinaikkan dan diturunkan supaya pasien diabetes memiliki inisiatif dalam perawatannya sendiri."

"Meskipun konsultasi ke dokter juga sesuatu yang wajib dilakukan," sambung dia.

Ada pun bagi penderita diabetes yang memiliki komplikasi, dia menyarankan sebaiknya untuk melakukan pemeriksaan ke dokter per tiga bulan sekali.

Lalu, penderita diabetes yang normal hanya perlu pemeriksaan rutin setahun sekali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com