Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali, 3 Keluhan Penuaan yang Sering Dialami Wanita Indonesia

Kompas.com - 18/11/2021, 18:23 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penuaan adalah proses yang alami dan nyaris tidak bisa dihindari seiring dengan pertambahan usia.

Tanda-tanda penuaan paling terasa ketika kita sudah berusia di atas 25 tahun. Gejala yang terlihat misalnya kantong mata, garis-garis halus di mata, sampai munculnya kerutan di tempat yang tidak terduga.

Hal tersebut bisa disebabkan banyak hal misalnya pola hidup yang buruk dan paparan sinar matahari berlebihan. Apalagi untuk kita yang tinggal di Indonesia, negara tropis dengan sinar matahari melimpah.

Berdasarkan pengalamannya, ahli dermatologi, dr. Stanley Setiawan, Sp, KK, mengatakan ada tiga jenis keluhan penuaan yang paling sering dialami oleh wanita Indonesia.

"Umumnya penuaan dialami oleh wanita dan didominasi oleh masalah-masalah tertentu," jelasnya, di sela-sela jumpa media Regenesis soal treatment Sofwave, Kamis (18/11/2021).

Baca juga: Bakuchiol, Benarkah Lebih Baik dari Retinol untuk Cegah Penuaan Kulit?

Masalah pertama yakni pigmentasi berupa flek hitam di wajah akibat perubahan hormon maupun paparan sinar matahari berlebihan. Kondisi yang juga disebut dengan melasma ini bisa pula dipicu faktor internal di dalam diri yang sifatnya genetik, selain pola hidup tidak sehat.

Masalah lainnya, menurut Stanley, adalah kerutan yang kerap mengganggu rasa percaya diri seseorang.

Keluhan lainnya yang sering disampaikan adalah kulit yang mengendur di berbagai titik. Hal ini berdampak membuat kita seakan tampak lelah, murah dan tidak bahagia.

"Padahal sebenarnya yang bersangkutan tidak merasa demikian, itu akibat kekenduran di bagian wajah," jelas dokter yang juga staf pengajar Fakultas Kedokteran UKI ini.

Untuk mencegah hal tersebut, ia menyarankan melakukan sejumlah pencegahan sejak usia dini. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan seperti menjaga pola hidup, perawatan kulit secara optimal dan menghindari kebiasaan buruk seperti merokok dan minum alkohol.

Baca juga: Cara Mengembalikan Warna Kulit yang Belang Terbakar Matahari

Cegah penuaan sejak dini dan sesuaikan dengan keluhan

Stanley menilai, usia 25 tahun adalah fase yang tepat untuk mulai melakukan berbagai treatment pencegahan penuaan. Kebanyakan dari kita mulai menunjukkan tanda penuaan secara signifikan di usia tersebut seperti kulit kasar, kusam, kering, kendur dan kerutan.

Tanda penuaan mulai terlihat agresif setelah usia 25 tahun salah satunya karena terjadinya penurunan kolagen di dalam kulit. Kolagen adalah kandungan yang membuat kulit tetap elastis dan kenyal sehingga terlihat awet muda.

Kebiasaan menggunakan kosmetik yang tidak beraturan juga dapat memicu sejumlah masalah penuaan dini. Penting juga untuk mengkonsumsi makanan bergizi dan mengurangi asupan gula.

Gula terbukti dapat memicu penuaan dini dan berefek buruk pada penampilan fisik kita.

"Jangan lupa hidup bahagia, try to be happy," tambahnya.

Kita juga disarankan untuk menyesuaikan perawatan anti aging dengan berbagai keluhan yang dimiliki dan skalanya. Jika belum ada gejala penuaan yang berarti dan tergolong skala ringan, bisa melakukan treatment yang sifatnya pencegahan.

Jika mengalami sejumlah masalah lain yang lebih berat, seperti kulit kendor dan pigmentasi, dianjurkan untuk melakukan perawatan yang lebih advance. Tentunya, hal itu harus dilakukan dengan konsultasi kepada dokter agar tetap aman dan bebas risiko.

 Baca juga: 7 Makanan yang Dipercaya Bisa Mencegah Penuaan Dini

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com