Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Hal yang Terjadi Pada Tubuh Kita Jika Berhenti Bercinta

Kompas.com - 20/11/2021, 20:57 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bagi pasangan suami-istri, melakukan hubungan seks secara terjadwal dapat memperkuat ikatan dan keintiman di antara keduanya.

Namun, tidak hanya itu. Berhubungan seks ternyata juga memiliki manfaat lain yang lebih besar, terutama pada tubuh kita.

Oleh sebab itu, apabila kita mulai jarang atau sudah tidak berhubungan seks sama sekali dengan pasangan, mungkin akan ada gejala-gejala mengganggu yang bisa timbul pada tubuh kita.

Nah, untuk mengetahuinya lebih lanjut, berikut inj terdapat tujuh hal yang terjadi pada tubuh kita jika berhenti berhubungan seks, seperti yang dilansir dari laman The Healthy.

1. Perubahan libido

Seks memiliki kekuatan untuk meningkatkan mood dan bahkan mengurangi lingkar pinggang kita.

Berhubungan seks seminggu sekali bahkan dapat meningkatkan umur panjang. Tetapi, bagaimana jika kita tidak melakukan hubungan seks secara teratur—atau tidak ada seks sama sekali?

Seorang terapis seks bersertifikat, Sari Cooper, LCSW, mengatakan bahwa sebagai permulaan, kita mungkin merasakan hilangnya gairah seks atau juga peningkatan libido.

"Bagi beberapa orang yang menahan diri dari seks, mereka bisa merasa lebih lamban dan mengalami penurunan vitalitas, atau sebailiknya jadi haus akan seks," kata Cooper.

Menurut dokter spesialis obstetri dan ginekologi (obgyn), Lauren Streicher, MD, bagi sebagian orang, tidak berhubungan seks bisa membuatnya semakin menginginkan seks itu sendiri.

"Kita bisa saja tidak terlalu memikirkannya, atau di sisi lain, kita mungkin akan memikirkannya sepanjang waktu," ujarnya.

Baca juga: 4 Akibat Kurang Bercinta, Apa Saja?

2. Merasa lebih sedih atau murung

Seks tidak hanya berhubungan dengan fisik saja, tetapi juga mental. Ketika orang berhubungan seks, mereka biasanya melakukan kontak kulit ke kulit.

Kontak semacam ini adalah cara utama kita sebagai manusia dihibur. 

"Hubungan seksual memberi pasangan banyak belaian dan sentuhan dari kulit ke kulit, serta dapat membantu mengatur suasana hati satu sama lain melalui pelepasan hormon oksitosin," terang Dr Streicher.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com