Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaus Bintang Karya 8 Seniman Lokal untuk Bantu Masyarakat Bali

Kompas.com - 21/11/2021, 11:31 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

BALI, KOMPAS.com - Kaus Bintang yang ikonik sangat mudah ditemukan di setiap sudut Pulau Bali, terutama di tempat penjualan suvenir.

Tak diketahui secara pasti kapan logo merek bir itu mulai banyak digunakan sebagai desain kaus di Bali. Namun, kaus Bintang yang selama ini ada adalah bootleg, artinya palsu atau tidak dirilis secara resmi.

"Kami belum pernah secara spesifik ada report mulai dari mana (logo mulai dijadikan kaus), karena itu jadi bagian dari kultur Bali, bahwa ada kaus oblongnya Bali. Semua pakai."

"Evolusi logo dari masa ke masa sebetulnya sudah banyak perubahan dan tidak menutup kemungkinan ke depan akan berevolusi lagi."

"Tapi ketika orang melihat Bintang merah terus tulisan "Bintang" itu, itu sangat ikonik. Mau jadi versi blur pun etap orang masih lihat itu Bintang."

Demikian diungkapkan oleh Marketing Director Multi Bintang Indonesia, Jessica Setiawan di sela media briefing di The Slow, Canggu, Bali, Jumat (19/11/2021).

Kaus Bintang yang ikonik ini kemudian menjadi inspirasi di balik capsule collection eksklusif bertema #BersamaBali, kolaborasi Bintang dan platform gaya hidup Hypebeast.

Koleksi ini juga melibatkan delapan brand, desainer, dan kolektif lokal, khususnya yang berbasis di Bali atau memiliki kepedulian khusus terhadap Bali.

Delapan brand atau pelaku seni tersebut antara lain Devá States, Ican Harem, Kismin Boys, Pleasure, PNNY, Rollfast, Ryan Adyputra, dan Televisi Star.

Masing-masing menuangkan gaya kreatifnya pada kaus lengan pendek dan tanpa lengan sebagai kanvasnya, namun tetap mengadopsi logo ikonik Bintang.

"Idenya simpel. Kita dari kecil sampai saat sekarang lihat orang ke Bali dan pakai kaus Bintang, sangat ikonik. Tapi sejauh ini belum ada kaus official Bintang, semuanya bootleg."

"Guideline desain tetap ikon logo Bintang, tapi direpresentasikan sesuai style masing-masing," ucap Managing Director Hypebeast Indonesia, Michael Killian.

Desain logo Bintang karya seniman lokal yang digunakan untuk capsule collection kolaborasi Bintang dan Hypebeast dipamerkan di The Slow, Canggu, Jumat (19/11/2021).KOMPAS.com/NABILLA TASHANDRA Desain logo Bintang karya seniman lokal yang digunakan untuk capsule collection kolaborasi Bintang dan Hypebeast dipamerkan di The Slow, Canggu, Jumat (19/11/2021).
Hasil penjualan koleksi yang hanya tersedia sekitar 600 buah ini kemudian akan disalurkan melalui Rice for Bali untuk komunitas di Bali yang terdampak pandemi Covid-19.

"Kami harap seluruhnya sold out dan seluruhnya didonasikan, sehingga dari kami bisa double-kan dan donasikan itu," kata Jessica.

Baca juga: Kleurrijk de Batavia, Hadirkan Ondel-ondel Hingga Bir Pletok

Logo blur hingga representasi Poppies Lane

(Paling kanan ke kiri) Pendiri Rice for Bali Anggie Wayan, Marketing Director Multi Bintang Indonesia Jessica Setiawan, dan Managing Director Hypebeast Indonesia Michael Killian menunjukkan capsule collection #BersamaBali, di depan pop-up store bertema 'Toko Souvenir BINTANG ala Bali' di The Slow, Canggu pada 19 November 2021. KOMPAS.com/NABILLA TASHANDRA (Paling kanan ke kiri) Pendiri Rice for Bali Anggie Wayan, Marketing Director Multi Bintang Indonesia Jessica Setiawan, dan Managing Director Hypebeast Indonesia Michael Killian menunjukkan capsule collection #BersamaBali, di depan pop-up store bertema 'Toko Souvenir BINTANG ala Bali' di The Slow, Canggu pada 19 November 2021.
Meski berbeda-beda, namun dominasi warna merah dan hitam tetap kita temukan pada setiap desain kaus. Seluruhnya dicetak pada kaus berwarna dasar putih.

Desain karya seniman multidisplin, Ican Harem, misalnya, merancang logo Bintang yang sengaja dibuat kabur (blur) sebagai interpretasi rasa kemenangan dan euforia dari kebersamaan.

Desain kaos tersebut tetap menggunakan lingkaran merah ikonik Bintng dengan tulisan "Bintang" hitam di bagian depannya, namun semuanya terlihat samar.

Ada pula karya kolektif DJ dan creative asal Bali, PNNY, yang mempersembahkan desain sebagai penghormatan terhadap Poppies Lane, salah satu tempat paling fenomenal di Kuta, Bali.

Detail desain PNNY terinspirasi dari elemen yang menjadi ciri khas Poppies Lane, termasuk tato tribal yang menempel di tubuh para turis dan kaus Bintang yang berjejer di toko suvenir di Bali. Semuanya disatukan dalam logo bola dunia yang merepresentasikan keberagaman.

Adapun capsule collection eksklusif ini dibanderol seharga Rp 300.000. Selain tersedia di pop-up store The Slow, Canggu (19 November) dan Potato Head, Seminyak (20 November), koleksi juga bisa dibeli secara online di situs https://zodiacjakarta.com/ mulai 28 November 2021.

Baca juga: Ramah Lingkungan, Sneaker Kolaborasi Sean Wotherspoon x Adidas x Atmos

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com