5. Breitling Chronomat dan Navitimer
Membicarakan Breitling Navitimer, rasanya tidak afdol apabila tidak melihat sejarah pendahulunya, Chronomat.
Pada tahun 1940, Breitling mengajukan paten untuk fungsi penggaris melingkar (circular slide rule) yang dapat dioperasikan di dalam jam tangan.
Jam tangan Chronomat itu laris di pasaran, sampai akhirnya pembuat jam memutuskan untuk menciptakan jam tangan yang benar-benar berguna bagi pilot pesawat terbang, yakni Navitimer.
Navitimer memiliki skala logaritmik yang berakar pada astronom asal Skotlandia di abad ke-17, John Napier.
Kemudian, Navitimer diadaptasi oleh ahli matematika bernama Marcel Roberts untuk mengukur tiga unit yang dibutuhkan pilot, yakni stat (jarak tempuh standar), km (kilometer), dan naut (mil laut).
Tiga unit tersebut memungkinkan pilot untuk melakukan perhitungan yang rumit, seperti kecepatan rata-rata dan konsumsi bahan bakar pesawat terbang.
Baca juga: Breitling Rilis Arloji Bertema 4 Pesawat Legendaris Perang Dunia II
6. Bremont MBI
Jam tangan tersebut diharuskan untuk bertahan melewati pengujian ketat ketika penggunanya duduk di kursi pelontar dan menghadapi ketinggian, suhu, serta getaran yang ekstrem.
Hasilnya, Bremont melahirkan jam tangan yang tangguh bernama MBI.
Model MBI ini hadir dengan cangkang tiga lapis, dudukan mesin anti guncangan, serta inner directional bezel.
Saat ini tentu sudah banyak seri dan merek jam tangan yang cocok dipakai dalam penerbangan dengan kemampuan beragam.
Namun arloji-arloji di atas layak dikenang karena merupakan pembuka jalan bagi jam tangan pilot lainnya.
Baca juga: Bremont Rilis Arloji Bertema Militer Inggris
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.