KOMPAS.com – Tidak seperti dalam dongeng yang selalu bahagia, semua hubungan dan pernikahan di dunia nyata selalu memiliki fase pasang surut.
Hal ini tentu wajar, karena hubungan tak akan selalu berjalan mulus.
Sayangnya, bagi beberapa pasangan, pasang surut ini malah membuat mereka kecewa dengan hubungan, dan mulai bertanya-tanya akan berakhir seperti apa ikatan tersebut.
Penurunan kepuasan hubungan pernikahan memang sulit dihindari, seperti yang ditunjukkan oleh Psikolog University of North Carolina di Chapel Hill, Danielle Weber dan Donald Baucom.
Keduanya mengungkapkan, bulan-bulan pertama pernikahan adalah yang paling membahagiakan bagi hampir semua pasangan.
Baca juga: 5 Hal yang Mungkin Jadi Tanda Pasangan Selingkuh
Kendati demikian, intensitas perasaan positif yang menjadi ciri tahap bulan madu sama sekali tidak dapat dipertahankan.
Hal ini terjadi karena masing-masing pasangan merasakan tarikan kuat dari kenyataan yang menarik mereka menjauh dari kebahagiaan perkawinan.
Ada faktor karier, anak, hingga masalah keuangan yang harus dihadapi, hingga mengurangi ekstase pernikahan.
Memang, ada pula pasangan berhasil mempertahankan tingkat kepuasan pernikahan, namun tak jarang ada pasangan lain yang membiarkan pernikahan mereka berubah menjadi lingkaran setan.
Di dalamnya hanya ditemukan kemarahan dan kepahitan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.