Selain itu, pisahkan selalu pakaian yang bisa dicuci dari pakaian khusus dry-clean yang membutuhkan perhatian berbeda.
Setelah pakaian khusus dry-clean disisihkan, pisahkan sisa cucian berdasarkan warna.
Kumpulkan pakaian berwarna putih, pastel, dan abu-abu muda menjadi satu, sedangkan pakaian gelap, navi, coklat, abu-abu tua, hitam, merah ke tumpukan lain.
Setelah kamu memisahkan pakaian berdasarkan warna, pisahkan juga pakaian berdasarkan jenisnya.
Pisahkan jeans dan kaos katun dari kain sintetis ringan atau pakaian dalam yang halus. Bahan halus bisa kamu tempatkan di kantong cucian sebelum dimasukkan ke mesin cuci.
Selanjutnya, pisahkan handuk berbahan katun dari pakaian activewear dan selimut untuk mengurangi penumpukkan serat di permukaan pakaian.
Sudah bukan rahasia umum lagi jika minyak dan lumpur bisa merusak serat pakaian dan menyusahkan orang saat mencuci.
Untuk menghindari kemungkinan itu, sebaiknya kamu pisahkan pakaian yang terkena lumpur atau minyak, terutama pada pakaian anak-anak, agar tidak menjadi satu dalam mesin cuci.
Jika cara-cara di atas masih kamu lewatkan atau lupa dilakukan, setidaknya masih ada cara terakhir agar serat pakaian tidak menipis, yaitu mengeringkan pakaian dengan cara yang benar.
"Umumnya, kita ingin mengikuti cara pemilahan yang sama saat pakaian sudah kering seperti ketika mencuci. Ini karena barang yang lebih berat membutuhkan waktu lebih lama untuk kering daripada yang lebih ringan,” kata Zinna.
“Bila kita mengeringkannya bersama-sama, bahan yang lebih ringan akan dikeringkan berlebihan, yang akan merusak serat, sementara bahan yang lebih berat menjadi lembab atau kurang kering, yang dapat menyebabkan bau.”
“Pastikan membaca label pakaian untuk setiap pakaian agar bisa menentukan apakah pakaian tersebut dapat dikeringkan dengan mesin. Beberapa pakaian ada yang perlu dikeringkan dengan cara digantung,” pungkasnya.
Baca juga: Cegah Luntur, Begini Mencuci dan Menyetrika Kain Batik Tulis
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.