Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/11/2021, 11:47 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber The Dodo

KOMPAS.com – Pernahkah kamu melihat mata anjing peliharaanmu tiba-tiba berwarna merah selama satu atau beberapa hari?

Sebagai pemilik anjing, tentunya hal ini pernah kamu temui.

Mata merah atau yang dalam istilah medis disebut konjungtivitis merupakan gangguan kesehatan pada bola mata yang bisa membuat mata anjing mengeluarkan air bahkan bengkak.

Dr. Sabrina Kong, penulis di WeLoveDoodles menerangkan, konjungtivitis pada anjing disebabkan infeksi mata yang mempengaruhi selaput bening (konjungtiva) sehingga menutupi mata dan kelopak mata anjing.

Sementara, Dr. Sarah Wooten yang sehari-hari bekerja sebagai dokter hewan di Pumpkin Pet Insurance menambahkan, konjungtivitis pada anjing terjadi karena selaput bening bengkak dan berwarna merah saat mengalami peradangan.

Fungsi selaput lendir di mata anjing memang penting. Menurut Dr. Chryle Bonk, seorang dokter hewan yang bekerja di Doggie Designer, membran selaput bening di mata anjing berguna sebagai penghalang infeksi dan benda asing.

“Konjungtiva juga dapat melumasi dan membersihkan mata dengan mengeluarkan lendir,” kata Bonk.

Gejala konjungtivitis

Ada beberapa gejala yang bisa dilihat saat anjing mengalami konjungtivitis.

Dr. Sara Ochoa, konsultan dokter hewan di Dog Lab mengatakan, konjungtivitis dapat dilihat secara jelas pada anjing lewat gejala mata berwarna merah, bengkak, dan mengeluarkan sedikit cairan.

“Sebagian besar gejala infeksi mata sangat mudah dilihat,” katanya.

Meski anjing jenis apa pun berisiko terkena konjungtivitis, sebaiknya pemilik anjing memahami gejala-gejala konjungtivitis ini.

Jangan sampai, konjungtivitis pada anjing dianggap sepele dan tidak mendapat penanganan lebih lanjut dari pemilik atau dokter hewan.

Beberapa tanda umum yang mungkin mengindikasikan konjungtivitis pada anjing, diantaranya:

  • Kemerahan pada mata, terutama bagian putih bola mata
  • Kelopak mata bengkak
  • Keluarnya cairan mata berwarna hijau atau kuning
  • Mata menyipit, terutama dalam cahaya terang
  • Mata berkerak
  • Noda air mata
  • Anjing memejamkan matanya.

“Biasanya konjungtiva berwarna merah muda pucat dan tidak terlihat, tetapi pada anjing dengan konjungtivitis, warnanya berubah menjadi merah cerah dan menjadi bengkak sampai-sampai bisa menonjol dari sekitar tepi kelopak mata,” jelas Dr. Bonk.

Jika pemilik anjing mengkhawatirkan kondisi ini, Dr. Ochoa menyarankan agar anjing segera dibawa ke dokter hewan untuk mencegah kondisi yang lebih buruk.

“Masalah mata ringan dapat berubah menjadi sesuatu yang lebih parah dengan sangat cepat jika tidak ditangani,” kata Dr. Ochoa.

Mengapa mata anjing bisa merah?

Dr. Kong mengatakan, ada sejumlah penyebab konjungtivitis pada mata anjing. Berikut ini penyebab-penyebab yang perlu kamu ketahui:

  • Alergi
  • Infeksi bakteri atau virus
  • Sindrom mata kering (keratokonjungtivitis sicca)
  • Mata ceri
  • Gangguan kelopak mata, termasuk entropion (kelopak mata menggulung ke dalam) dan ektropion (kelopak mata menggulung keluar)
  • Gangguan bulu mata, seperti distichiasis, kondisi bulu mata tumbuh di bagian dalam kelopak mata.
  • Tumor
  • Trauma pada konjungtiva
  • Keratitis ulseratif
  • Iritasi karena asap atau bahan kimia
  • Pannus atau keratitis superfisial kronis yang merupakan kondisi peradangan di bagian kornea mata anjing
  • Benda asing yang masuk ke dalam mata
  • Parasit.

Jika dilihat dari penyebab-penyebab di atas, kamu bisa mengetahui jika konjungtivitis pada mata anjing umumnya disebabkan oleh alergi, infeksi virus, dan infeksi bakteri.

“Penyebab lain yang kurang umum, seperti keratokonjungtivitis sicca (mata kering), dapat menyebabkan konjungtivitis sekunder,” kata Dr. Corinne Wigfall, dokter hewan di SpiritDog Dog Training.

Apakah konjungtivitis bisa menular?

Pertanyaan ini pasti sering ditanyakan para pemilik anjing jika hewan kesayangan mereka terkena konjungtivitis.

Perlu kamu ketahui, beberapa jenis konjungtivitis bisa menular ke anjing lain, tetapi penularan ke manusia sangat jarang terjadi.

“Ada perbedaan antara konjungtivitis tidak menular dan konjungtivitis menular,” kata Dr. Kong.

Halaman:
Sumber The Dodo
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com