Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MU Dibantai Liverpool, Suami Jadi Bad Mood, Normalkah?

Kompas.com - Diperbarui 06/03/2023, 10:39 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Namun kondisi emosional tersebut sangat nyata, dan bisa berpengaruh buruk jika terus dibiarkan.

Terlebih lagi jika tim favorit -seperti yang terjadi pada MU-  terus-menerus kalah dalam pertandingan.

Bad mood gejala sports fan depression?

Anthony Centore Ph.D, Licensed Professional Counselor di Amerika Serikat memberikan penjelasannya.

Dia mengatakan, perasaan sedih dan sendu yang dirasakan setelah tim idola kalah di pertandingan olahraga adalah hal yang normal.

Banyak penggemar olahraga merasakannya, di cabang apa pun. "Ini bisa menjadi perasaan yang sangat intens yang mirip gejala depresi," ujar dia.

Baca juga: Kenapa Kita Deg-degan Saat Menonton Pertandingan Olahraga?

Ia mengungkapkan, salah satu kliennya mengalami perasaan kehilangan, putus asa, marah, mudah tersinggung, dan ketidakmampuannya untuk fokus di tempat kerja setelah tim hoki favoritnya kalah.

Gejala tersebut, menurut Centore, cenderung dialami orang yang menderita depresi.

Ada juga yang menunjukkan gejala kehilangan nafsu makan. Atau, -tanpa disadari, makan terlalu banyak, lalu muncul perasaan tidak berharga, dan terjadilah isolasi sosial.

Menurut Centore, setelah tim favorit kalah dalam pertandingan besar atau kalah memalukan, ada penggemar yang cenderung mengalami degradasi kemampuan untuk fokus dan berkonsentrasi di tempat kerja.

Sejauh ini, kata dia, tidak ada istilah khusus untuk merujuk kondisi putus asa akibat kekalahan dalam pertandingan olahraga.

Namun, banyak ahli menyebut kondisi ini sebagai sports fan depression alias depresi penggemar olahraga.

Baca juga: Ragam Manfaat Nonton Pertandingan Sepak Bola Bersama Anak

Namun Centore menekankan, kondisi itu bukan depresi sesungguhnya. Alasannya, perasaan negatif itu bertahan dalam jangka pendek, yang bisa mereda dalam beberapa jam atau hari.

Kondisi ini mirip dengan penggemar serial atau film tertentu yang terikat secara emosional dan sedih ketika acara favoritnya berakhir.

Perasaan tersebut masih tergolong normal selama tidak memicu perilaku  desktruktif, mengganggu kesehatan atau kehidupan sehari-hari.

Jika perasaan sedih tersebut terus bertahan dan mulai mengganggu, maka disarankan untuk berkonsultasi dengan psikolog.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com