Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata, Pola Makan Vegan Bantu Redakan Nyeri Migrain Kronis

Kompas.com - 23/11/2021, 19:02 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bagi para penderita migrain, rasa sakit kepala yang luar biasa yang dirasakan mungkin dapat memengaruhi penurunan kualitas kesehatan dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Penyebab sakit migrain tidak sepenuhnya dapat dipahami dan diketahui dengan jelas.

Ketika kita merasa sakit kepala, itu bisa saja terjadi karena saraf tertentu di pembuluh darah mengirim sinyal rasa sakit ke otak, sehingga melepaskan zat inflamasi ke dalam saraf dan pembuluh darah kepala.

Baca juga: Lansia Vegan Lebih Sedikit Mengonsumsi Obat, Ini Alasannya

Namun, kabar baiknya, baru-baru ini sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal BMJ Case Reports menemukan, khasiat pola makan vegan.

Ya, pola makan vegan ternyata dapat membantu meringankan sakit kepala yang melemahkan kondisi orang dengan migrain kronis.

Para peneliti melaporkan, seorang pria yang menderita migrain tanpa henti akhirnya dapat mengurangi rasa nyeri setelah menjadi vegan hanya dalam tiga bulan.

Dalam studi tersebut, para peneliti juga mencatat, penderita migrain dapat berhenti minum obat setelah delapan tahun melakukan perubahan pola makan ke vegan.

Banyak penderita migrain pun mulai sadar apabila makanan bisa pemicunya, baik itu cokelat, kafein, keju, dan kacang-kacangan.

Bahkan dalam beberapa kasus, makanan-makanan seperti itu bisa menyebabkan sakit kepala lain yang berlangsung antara 4-72 jam.

Nyeri migrain bisa meningkat

Migrain muncul sebagai insiden episodik (kurang dari 15 serangan sebulan) atau kronis (lebih dari 15 sakit kepala hari dalam sebulan).

Para peneliti memeriksa seorang pria yang mengalami migrain parah tanpa aura selama lebih dari 12 tahun.

Bagi penderita migrain, aura dapat menyebabkan mereka melihat hal-hal aneh seperti bintik-bintik berwarna atau lampu berkedip saat sakit kepala.

Baca juga: Rekomendasi Makanan untuk Redakan Sakit Kepala dan Migrain

Kondisi ini terjadi pada sekitar satu dari tiga pasien migrain.

Pasien dalam penelitian ini mencoba obat resep, mengurangi makanan pemicu, serta berlatih yoga dan meditasi dalam upaya untuk menghentikan keparahan maupun frekuensi sakit kepala.

Enam bulan sebelum mengubah pola makan, migrain pria itu menjadi kronis dan bisa terjadi selama 18-24 hari per bulan.

Dia menggambarkan rasa sakit yang mulai tiba-tiba dan intens di dahi dan pelipis di sisi kiri kepalanya. Rasa sakitnya berdenyut-denyut dan biasanya berlangsung selama 72 jam.

Sakit kepalanya itu juga disertai dengan kepekaan terhadap cahaya dan suara, mual, dan muntah. Pada skala 0-10, dia menilai tingkat keparahan nyeri sebagai 10-12.

Pengaruh pola makan vegan pada migrain

Para peneliti melaporkan, penderita migrain itu kemudian memulai pola makan vegan dan makan setidaknya 141 gram sayuran berdaun hijau mentah atau dimasak setiap hari.

Dia juga minum 900 ml smoothie hijau dan mengonsumsi asupan biji-bijian, sayuran, lemak yang sehat, dan protein hewani yang sangat terbatas.

Setelah dua bulan menjalani diet LIFE (Low Inflammatory Foods Everyday), penderita migrain itu memperlihatkan berkurangnya frekuensi serangan migrain menjadi hanya satu hari dalam sebulan dan keparahan serangan juga menurun.

Baca juga: Orgasme Sembuhkan Migrain, Mitos atau Fakta?

Bahkan, ketika dia mencoba makanan tertentu seperti putih telur, salmon, atau es teh — yang memicu serangan sakit kepalanya — migrainnya menjadi jauh lebih tidak menyakitkan dan durasinya jauh lebih singkat.

Setelah tiga bulan, migrainnya pun akhirnya berhenti total dan tidak kembali lagi sampai saat ini.

Kondisi tertentu dapat memperburuk migrain

Seperti yang kita ketahui, migrain tidak memiliki penyebab yang jelas.

Namun dalam kasus pria penderita migrain tersebut, para peneliti mencatat bahwa status HIV-positif yang dimilikinya kemungkinan berperan dalam keparahan sakit kepala.

Para peneliti mengatakan, HIV dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami migrain dan berkontribusi pada gejala yang lebih parah.

Baca juga: Pola Makan Vegan demi Kesehatan Diri dan Planet Bumi...

"Laporan ini menunjukkan bahwa seluruh makanan nabati dapat menawarkan pengobatan yang aman, efektif dan permanen untuk membalikkan migrain kronis."

Demikian penjelasan salah satu peneliti, Dr Joshua Dunaief bersama timnya dalam sebuah rilis.

"Sementara laporan ini menggambarkan satu pasien yang sangat patuh yang memiliki respons luar biasa."

"Diet LIFE telah terbukti dapat mengurangi frekuensi migrain dalam tiga bulan pada beberapa pasien tambahan," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com