Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/11/2021, 15:31 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Konsumsi makanan tinggi flavonoid secara teratur berkairan dengan penurunan yang risiko penyakit, seperti penyakit jantung dan kanker tertentu.

Kalori beras cokelat menyediakan karbohidrat dan kalori yang relatif sama seperti beras putih, yang sudah dihilangkan dedak dan kumannya.

Namun, beras cokelat memiliki serat sekitar tiga kali lebih banyak dan protein lebih tinggi.

Serat dan protein membuat kita lebih merasa kenyang dan membantu mempertahankan berat badan ideal.

Itulah mengapa beras cokelat ketika diolah menjadi salah satu jenis nasi yang bagus untuk diet.

Beras cokelat juga membantu mengelola gula darah dan insulin, hormon yang mendukung tingkat gula darah dalam kisaran sehat.

Baca juga: 4 Efek Samping Mengonsumsi Beras Cokelat, Apa Saja?

Varietas beras hitam memiliki warna hitam pekat yang sering kali berubah jadi ungu ketika dimasak. Ini juga menjadi salah satu nasi yang bagus untuk diet.

Penelitian menunjukkan bahwa beras hitam memiliki aktivitas antioksidan tertinggi dari semua varietas, menjadikannya pilihan yang sangat bergizi.

Antioksidan membantu melindungi sel dari kerusakan yang disebabkan oleh molekul radikal bebas, yang berkontribusi terhadap peningkatan stres oksidatif.

Stres oksidatif berkaitan dengan pengembangan kondisi kronis, seperti penyakit jantung, kanker tertentu, dan penurunan mental.

Beras hitam sangat kaya akan antosianin, sekelompok pigmen tumbuhan flavonoid yang memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi yang kuat.

Antosianin juga terbukti punya sifat antikanker yang kuat.

Studi populasi menunjukkan bahwa konsumsi makanan tinggi antosianin yang berkaitan dengan penurunan risiko kanker tertentu, termasuk kanker kolorektal.

Selain itu, dalam penelitian tabung reaksi, antosianin yang berasal dari beras hitam ditemukan efektif menekan pertumbuhan dan penyebaran sel kanker payudara manusia.

Baca juga: 5 Manfaat Beras Hitam untuk Kesehatan, Baik untuk Diet hingga Jantung

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com