Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/11/2021, 17:42 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tujuh seniman lokal dilibatkan untuk menggambar mural di pagar kantor Kompas Gramedia, Jakarta, Selasa (23/11/2021) kemarin.

Tembok dengan panjang 110 meter dan tinggi tiga meter digambar dengan berbagai kreasi mural yang kaya makna sekaligus unik.

Kegiatan ini digagas oleh Kepustakaan Populer Gramedia (KPG), Rekata Studio, dan KG Media, yang berkolaborasi dalam gerakan Repaint Indonesia.

Gerakan ini merupakan bentuk inisiatif kolaborasi kerja-kerja kebaikan demi terciptanya Indonesia yang lebih baik.

Di dalamnya bakal dilibatkan berbagai individu, kelompok, Pemerintah, maupun sektor swasta dalam berbagai kerja kebaikan melalui kebudayaan.

Nah, apa yang dilakukan di areal kantor Kompas Gramedia kemarin merupakan permulaan.

Sejumlah seniman mural jalanan menyelesaikan pembuatan mural di Palmerah Selatan, Jakarta, Rabu (24/11/2021). Acara bertema Repaint Indonesia ini hadir sebagai gerakan untuk mengajak kita semua Melukiskan Ulang Indonesia berdasarkan gagasan, perspektif, karya bahkan imajinasi kita masing-masing.KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Sejumlah seniman mural jalanan menyelesaikan pembuatan mural di Palmerah Selatan, Jakarta, Rabu (24/11/2021). Acara bertema Repaint Indonesia ini hadir sebagai gerakan untuk mengajak kita semua Melukiskan Ulang Indonesia berdasarkan gagasan, perspektif, karya bahkan imajinasi kita masing-masing.
Aktivitas ini dilakukan oleh sejumlah senimal mural kenamaan seperti Muchlis Fachri (Muklay), Monez Gusmang, Mayumi Haryoto, dan Mohammad Taufiq (Emte), Bunga Fatia, Shane Tiara, dan WD Willy.

Baca juga: Tengok Hasil Kolaborasi Unik dari Queen Beer dengan Muklay dan Ravespa

Selain itu, acara ini didukung pula oleh perusahaan cat Mowilex dan Basuki Widjaja Kusuma, pemberdaya UKM kuliner Indonesia.

Candra Gautama, penggagas Repaint Indonesia mengatakan, gerakan ini sebagai suatu program jangka panjang yang mengajak masyarakat melakukan dialektika atas nilai-nilai kebangsaan yang ada.

"Kita bisa mengartikan seperti melukis ulang Indonesia, dengan apa yang sudah terjadi termasuk berbagai konflik horizontal yang kini banyak terjadi, untuk menjadi bangsa yang harmonis seperti yang dicita-citakan semula."

Demikian penuturan Candra dalam perbincangan dengan Kompas.com, Rabu (24/11/2021).

Sejumlah seniman mural jalanan menyelesaikan pembuatan mural di Palmerah Selatan, Jakarta, Rabu (24/11/2021). Acara bertema Repaint Indonesia ini hadir sebagai gerakan untuk mengajak kita semua Melukiskan Ulang Indonesia berdasarkan gagasan, perspektif, karya bahkan imajinasi kita masing-masing.KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Sejumlah seniman mural jalanan menyelesaikan pembuatan mural di Palmerah Selatan, Jakarta, Rabu (24/11/2021). Acara bertema Repaint Indonesia ini hadir sebagai gerakan untuk mengajak kita semua Melukiskan Ulang Indonesia berdasarkan gagasan, perspektif, karya bahkan imajinasi kita masing-masing.
Semangat ini pula yang tergambar dalam logo gerakan Repaint Indonesia berupa gunung berapi yang memiliki mata dan berdiri di atas aliran air. 

Dia mengatakan, lima semburan dari gunung berapi merepresentasikan lima nilai kerja-kerja kebaikan yang dilakukan.

Nilai tersebut yakni memuliakan kehidupan, memuliakan perbedaan, memuliakan kerja, memuliakan kreativitas.

Sedangkan aliran air yakni laut melambangkan kondisi Indonesia sebagai suatu negeri kepulauan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com