Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, 3 Langkah Jadikan Rumah yang "Ramah" untuk Sistem Imun

Kompas.com - 24/11/2021, 19:32 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Untuk menjaga sistem kekebalan tubuh agar selalu berada dalam kondisi yang prima, kita tentu membutuhkan asupan makanan yang kaya vitamin, olahraga secara rutin, dan tidur yang cukup.

Tetapi, mungkin tidak ada yang pernah menyangka jika ternyata memiliki suasana yang menyenangkan di rumah juga berperan penting dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Selain itu, melakukan beberapa penyesuaian di dalam rumah juga dapat meningkatkan ketahanan tubuh.

Baca juga: 5 Kebiasaan Self Care yang Rusak Sistem Imun Tubuh

Nah, berikut ini terdapat tiga hal yang dapat kita terapkan di rumah untuk bisa memperkuat sistem kekebalan tubuh, dan tidak mudah terserang penyakit.

1. Menyesuaikan pencahayaan

Seperti yang kita tahu, stres atau kurang tidur dapat mengacaukan kekebalan tubuh. Dan, pencahayaan bisa sangat memengaruhi keduanya.

"Cahaya biru (blue light) dapat menekan produksi melatonin tubuh yang menghambat pola tidur," kata Psikolog klinis di Cleveland Clinic, Susan Albers.

"Sebaliknya, cahaya kuning yang lembut terbukti lebih bisa menenangkan," sambung dia.

Albers pun merekomendasikan agar kita menggunakan bohlam berlabel "putih hangat" untuk dapur dan kamar mandi, serta "putih lembut" di tempat lain.

Lalu, kita juga perlu mematikan layar ponsel 45 menit sebelum tidur.

Di samping itu, pertimbangkan juga supaya rumah tetap mendapatkan cahaya matahari saat pagi dan siang hari, yang membantu memacu produksi vitamin D.

"Cahaya matahari bagus untuk semua orang terlepas dari apakah mereka memiliki gejala gangguan afektif musiman," kata dia.

Baca juga: Operasi Caesar Pengaruhi Sistem Imun Anak, Simak Alasannya...

"Sebab, vitamin D adalah kunci untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh," lanjut dia.

2. Hindari bahan kimia beracun

Para ilmuwan di George Washington University menemukan, 90 persen debu dalam ruangan mungkin mengandung bahan kimia pengganggu endokrin (EDC).

Barang-barang rumah tangga juga bisa menyimpan zat beracun seperti fenol dan phthalate dalam vinil dan PVC.

"Beberapa data menunjukkan EDC mengganggu produksi zat tertentu yang mendukung sistem kekebalan tubuh," ungkap ahli endokrinologi di New Jersey, Deena Adimoolam.

Hal-hal tersebut mencakup lantai, kerai, dan tirai shower, serta beberapa produk pembersih dan bantal sofa yang mengandung bahan kimia tahan api.

Maka dari itu, salah satu rekan dia dalam penelitia ini, Veena Singla merekomendasikan tirai mandi berbahan nilon atau katun, dan ganti bantal busa lama.

Baca juga: Langkah Cerdas Menjaga Sistem Imun

"Bersihkan barang-barang di rumah dengan kain lembap dan pel basah agar debu tidak terbawa," ujar Singla.

"Lalu, pilih produk pembersih dengan label terverifikasi dan aman bagi lingkungan sekitar," sambung dia.

3. Memelihara tanaman di dalam rumah

Menurut Adimoolam, tanaman hias dalam ruangan (indoor) tertentu dapat memurnikan udara di rumah dari zat beracun.

Beberapa di antaranya merupakan spesies palem, pakis Jepang, dan tanaman devil's ivy yang dapat memetabolisme bahan kimia untuk melepaskan udara yang lebih sehat dan kaya oksigen.

Ditambah lagi, sebuah penelitian di Journal of Physiological Anthropology menemukan, berinteraksi dengan tanaman hias dapat mengurangi stres dengan menenangkan sistem saraf simpatik, yang mengontrol respons perlawanan.

Sedangkan untuk mengatur suasana hati dengan mengunakan lilin beraroma, hindari yang mencantumkan "parfum" atau "wewangian alami", karena itu dapat menyebarkan phthalate maupun bahan kimia lainnya ke udara di dalam rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com