KOMPAS.com – Saat anak menabrak suatu benda atau sering terjatuh ketika berjalan, biasanya orangtua hanya akan menganggap kejadian itu sebagai sebuah kecerobohan atau masalah koordinasi saja.
Namun, bagaimana jika keadaannya bukan sekadar kecerobohan biasa, melainkan gangguan koordinasi perkembangan?
Seperti yang diketahui kebanyakan orangtua, kecerobohan adalah masalah umum bagi anak-anak dan orang dewasa.
Faktanya, kita semua menabrak sesuatu, menjatuhkan barang, atau tersandung kaki sendiri dari waktu ke waktu.
Memang, anak kerap mengalaminya lebih sering. Tetapi hal itu wajar sebagai bagian dari perkembangannya.
Baca juga: Memilih Metode Sunat yang Aman dan Nyaman untuk Anak
Menurut tim BabyCenter, anak kecil memang sering jatuh dan terbentur benda karena dia masih belajar bagaimana menggunakan tubuhnya sekaligus mengoordinasikan gerakannya.
Anak-anak yang lebih suka berpetualang dan berani mengambil risiko juga biasanya ceroboh, hanya karena cenderung lebih aktif saat menjelajahi area bermainnya.
Tak hanya itu, kecerobohan nyata seperti menjatuhkan benda cukup umum terjadi pada anak kecil dan akan mereda seiring waktu.
Namun, tim Healthline mengungkkap, ada kalanya kecerobohan seorang anak sebenarnya merupakan tanda dari suatu kondisi yang disebut gangguan koordinasi perkembangan.
Gangguan koordinasi perkembangan atau developmental coordination disorder (DCD) ini adalah gangguan perkembangan di mana anak-anak kekurangan koneksi antara otak dan tubuh, dalam melakukan koordinasi tertentu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.