Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali, Kecerobohan Anak yang Tandai Adanya Gangguan Perkembangan

Kompas.com - 25/11/2021, 10:54 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Moms

KOMPAS.com – Saat anak menabrak suatu benda atau sering terjatuh ketika berjalan, biasanya orangtua hanya akan menganggap kejadian itu sebagai sebuah kecerobohan atau masalah koordinasi saja.

Namun, bagaimana jika keadaannya bukan sekadar kecerobohan biasa, melainkan gangguan koordinasi perkembangan?

Kecerobohan pada anak

Seperti yang diketahui kebanyakan orangtua, kecerobohan adalah masalah umum bagi anak-anak dan orang dewasa.

Faktanya, kita semua menabrak sesuatu, menjatuhkan barang, atau tersandung kaki sendiri dari waktu ke waktu.

Memang, anak kerap mengalaminya lebih sering. Tetapi hal itu wajar sebagai bagian dari perkembangannya.

Baca juga: Memilih Metode Sunat yang Aman dan Nyaman untuk Anak

Menurut tim BabyCenter, anak kecil memang sering jatuh dan terbentur benda karena dia masih belajar bagaimana menggunakan tubuhnya sekaligus mengoordinasikan gerakannya.

Anak-anak yang lebih suka berpetualang dan berani mengambil risiko juga biasanya ceroboh, hanya karena cenderung lebih aktif saat menjelajahi area bermainnya.

Tak hanya itu, kecerobohan nyata seperti menjatuhkan benda cukup umum terjadi pada anak kecil dan akan mereda seiring waktu.

Namun, tim Healthline mengungkkap, ada kalanya kecerobohan seorang anak sebenarnya merupakan tanda dari suatu kondisi yang disebut gangguan koordinasi perkembangan.

Gangguan koordinasi perkembangan atau developmental coordination disorder (DCD) ini adalah gangguan perkembangan di mana anak-anak kekurangan koneksi antara otak dan tubuh, dalam melakukan koordinasi tertentu.

Umumnya, anak-anak yang mengalaminya tetap nampak baik secara kognitif dan perkembangannya.

Namun, mereka -biasanya, tampak lebih canggung dan kurang mampu melakukan tugas-tugas yang membutuhkan keterampilan motorik kasar yang terkoordinasi.

Tanda gangguan koordinasi perkembangan

Meskipun kita mungkin khawatir tentang memar dan luka kecil pada anak saat melakukan sesuatu  kecerobohan, pahamilah bahwa itu adalah hal yang umum yang terjadi pada banyak anak lain.

Baca juga: Kapan Orangtua Perlu Khawatir ketika Anak Demam

Tetapi, karena gangguan koordinasi perkembangan memengaruhi hampir lima persen dari jumlah anak, mungkin kita perlu mengawasi anak jika kecerobohan yang dialaminya tampak lebih parah dibandingkan teman sebayanya.

Nah, menurut tim di Understood.org ada sejumlah indikator utama gangguan koordinasi perkembangan, yakni:

  • Kesulitan memegang dan menggunakan perlengkapan sekolah umum (pensil, gunting, dll)
  • Kesulitan melempar dan menangkap bola
  • Memiliki masalah dengan tulisan tangan
  • Sering menabrak orang dan benda, bahkan saat berada di dekatnya
  • Kesulitan memotong makanan atau keterampilan motorik halus lainnya
  • Kesulitan naik dan turun
  • Mengalami masalah dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari

Tak hanya itu, gangguan koordinasi perkembangan juga dapat terjadi bersamaan dengan kondisi umum lainnya pada anak-anak.

Misalnya, attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD) alias gangguan yang membuat perhatian sulit terpusat, atau pun autism spectrum disorder (ASD).

Baca juga: Tingkah Laku Anak George Clooney yang Bikin Ayahnya Gembira

Anak-anak ini mungkin juga menunjukkan tanda-tanda otot yang lemah dan memiliki masalah berat badan karena masalah koordinasinya tadi.

Apa yang harus dilakukan?

Jika merasa kecanggungan atau masalah koordinasi anak berada di luar norma, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter anak.

Dengan berkonsultasi diharapkan kita mampu menentukan apakah anak mengalami gangguan koordinasi perkembangan.

Jika dokter anak mencurigai adanya DCD, kemungkinan dokter akan merekomendasikan terapi fisik dan okupasi untuk membantu anak mengembangkan keterampilan motorik kasar dan halusnya.

Dengan terapi semacam itu, dia dapat belajar mengatasi masalah koordinasi tadi.

Selain itu, mendorong anak untuk berolahraga atau membuatnya lebih aktif dalam pendidikan jasmani juga dapat membantu.

Intinya, kecerobohan merupakan sesuatu yang umum terjadi pada anak, meski ada garis tipis antara masalah koordinasi sehari-hari dan gangguan koordinasi perkembangan.

Baca juga: Anak Sering Makan Berlebihan, Waspadai Mungkin Gejala Stres

Jadi, jika orangtua melihat tanda-tanda yang mengkhawatirkan, diskusikan masalah ini dengan dokter anak.

Dokter bisa mengidentifikasi dan dapat membantu anak mendapatkan terapi yang tepat untuk membantu menghadapinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Moms
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com