Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

13 Alasan Berhenti Kerja yang Baik Jika Ditanya Saat Wawancara

Kompas.com - Diperbarui 02/02/2023, 06:55 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Tujuan karir setiap orang bisa berubah dari waktu ke waktu. Jika perusahaan lama sudah tidak cocok dengan tujuan karir kita yang baru, maka tak masalah untuk meninggalkannya.

Tidak ada yang salah jika menggunakan ini sebagai alasan berhenti kerja.

Namun, pastikan pewawancara paham apa yang kita inginkan di karir saat ini. Selain itu, tunjukkan pada mereka bagaimana posisi yang mereka tawarkan cocok dengan tujuan karir kita.

Jika tidak, mereka mungkin akan khawatir kita akan meninggalkan perusahaan mereka juga setelah dipekerjakan.

Baca juga: 3 Tanda Kita Terjebak dalam Karir yang Salah

9. Sekolah

Melanjutkan pendidikan adalah alasan berhenti kerja yang sangat umum digunakan. Kita juga tak perlu khawatir jika hendak memberikan jawaban ini saat menghadiri wawancara kerja.

Baca juga: 6 Tips Menavigasi Pekerjaan Baru yang Fully Remote

10. Pekerjaan lama kurang menantang

Jika bosan atau merasa pekerjaan di perusahaan lama kurang menantang, kita bisa menggunakannya sebagai alasan berhenti kerja ketika ditanya saat wawancara kerja.

Tapi, saat menyampaikannya, pastikan kita tidak terkesan manja, sombong, negatif, atau tidak bersyukur. Jangan memberikan kesan seolah pekerjaan itu tidak layak buat kita atau sejenisnya.

Cukup jelaskan bahwa kita merasa mampu mengemban tantangan pekerjaan yang lebih besar.

Selain itu, kita juga bisa menyebut keterampilan spesifik dari diri kita yang belum bisa dimanfaatkan di perusahaan lama.

Misalnya, kita sebetulnya bisa menjadi staf penjualan yang baik, namun perusahaan lama menahan kita sebagai customer service.

Menyampaikan alasan ini sangatlah baik karena menunjukkan bahwa kita sangat menginginkan posisi di bidang penjualan.

Baca juga: Tidak Betah di Kantor Baru, Perlukah Resign?

11. Masalah keluarga

Adanya masalah keluarga juga bisa menjadi alasan berhenti kerja yang disampaikan pada sesi wawancara kerja.

Kita tak perlu terlalu rinci menceritakannya. Sampaikan secara sederhana dan katakan pada pewawancara bahwa masalah keluarga yang dihadapi sudah terselesaikan sehingga mereka tak perlu mengkhawatirkan kemungkinan kita resign lagi di masa depan.

Masalah keluarga tak mesti sesuatu yang berat. Mungkin saja situasi di keluarga saat ini mengharuskan kita untuk memiliki jam kerja yang lebih fleksibel dan itu mungkin tak bisa diakomodasi oleh perusahaan lama.

Baca juga: Bingung Pilih Batik untuk ke Kantor? Begini Tips dari Para Ahli

12. Mencari kantor yang lebih dekat dari rumah

Kita bisa mengombinasikan alasan berhenti kerja lainnya dengan alasan ini.

Mencari perusahaan yang lebih dekat dari rumah adalah hal yang wajar. Kita bisa menyampaikan bahwa lokasi kantor yang lebih dekat dari rumah memungkinkan kita untuk mengerjakan proyek besar sesegera mungkin tanpa menghabiskan waktu di perjalanan.

Baca juga: 12 Kebiasaan yang Meruntuhkan Profesionalisme di Kantor

13. Akuisisi atau merger perusahaan lama

Dua organisasi yang merger menjadi satu bisa menjadi kesempatan untuk meninjau kembali peran kita di perusahaan tersebut.

Sehingga, ini bisa menjadi alasan berhenti kerja dan mencari perusahaan baru.

Pada akhirnya, penting untuk tetap jujur pada pewawancara tanpa berbicara terlalu rinci.

Ketahuilah bahwa calon perusahaan baru mungkin akan mengontak bos lama kita, sehingga apa yang kita sampaikan harus selaras dengan apa yang mereka dapatkan dari percakapan dengan bos lama kita.

Jika kita dalam posisi tidak bekerja, jujurlah dengan kondisi itu. Sebab, kesempatan bekerja di perusahaan baru mungkin akan berkurang jika kita menyampaikan kebohongan dan perusahaan baru kita mengonfirmasinya ke perusahaan lama.

Baca juga: Catat! Ini 6 Kiat Diterima Kerja di Perusahaan E-Commerce

Kompas TV Selain sebagai syarat untuk melamar pekerjaan, apa saja fungsi surat lamaran pekerjaan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com